Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Pasien Kanker Rentan Kena Covid-19

MI
24/6/2020 02:55
Pasien Kanker Rentan Kena Covid-19
Seorang pasien tengah menjalani terapi pengobatan kanker(123RF)

BAIK pasien maupun penyintas kanker berisiko terinfeksi virus korona (covid-19) karena rendahnya daya tahan tubuh akibat proses pengobatan yang panjang. Perlu kebijakan khusus dari rumah sakit untuk tetap bisa kontinu melayani mereka.

Dokter Ikhwan Rinaldi SpPDKHOM, ahli hematologi onkologi medik RSCM, menyampaikan pernyataan itu saat diskusi virtual di Instagram bertajuk Manajemen Pasien Kanker di Masa Pandemi Covid-19 Jelang New Normal, Sabtu (13/6).

“Pasien kanker itu imunitasnya sudah lama untuk mengatasi kanker. Sekarang masuk lagi covid-19, maka dia lebih gampang terkena dan akan lebih berat kondi sinya,” kata Ikhwan.

Di Indonesia, sebut Ikhwan, sebanyak 2,1% dari seluruh kasus covid-19 merupakan pasien kanker. “Walaupun kelihatannya kecil, tetap saja kita harus tetap berhati-hati,” timpal nya.

Ada tiga metode pengobatan pada pasien kanker yakni, kemoterapi, terapi target, dan imunoterapi. Pada kemoterapi, pengobatan harus dilakukan beberapa kali hingga sel kanker mati agar tidak berkembang biak lagi. Adapun untuk terapi target dan imunoterapi, bergantung
pada kondisi pasien.

Oleh sebab itu, menurut Ikhwan, pihak rumah sakit perlu melakukan manajemen pasien guna merawat pasien kanker yang masuk kelompok rentan ini.

Pertama, dengan membatasi jumlah kunjungan pasien setiap harinya dan memanfaatkan telemedicine. Pasien yang sedang menjalani kemoterapi menjadi prioritas tinggi karena kalau tertunda bisa jadi penyakit kankernya jadi lebih progresif.

“Harus ada kebijakan khusus untuk mereka,” ujarnya.

Terkait layanan telemedicine, banyak pasien kanker mengeluhkan adanya skala prioritas yang ditetapkan rumah sakit. “Banyak rekan saya mengeluh tidak semua dokter kasih telemedicine. Yang enggak dapat prioritas ini kan kasihan,” ungkap Siswantini Suryandari, seorang penyintas kanker payudara stadium 3B.

Prioritas di sini, jelasnya, harus dalam kondisi kritis atau akan menjalani kemoterapi. Ia sendiri belum pernah memanfaatkan telemedicine karena menurutnya konsultasi penyakit kanker itu lebih efektif dilakukan secara tatap muka. (Aiw/H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya