Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Lebih dari Setengah Peserta BPJS Segmen PBPU Nonaktif

Atalya Puspa
18/6/2020 17:47
Lebih dari Setengah Peserta BPJS Segmen PBPU Nonaktif
Pelayanan di kantor BPJS Kesehatan Cabang Bekasi(Antara/Dhemas Reviyanto)

DEWAN Jaminan Sosial Nasional (DJSN) mencatat cakupan peserta nonaktif dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indoneisa Sehat (JKN)-KIS mencapai 52,3% hingga April 2020. Artinya, 15 juta dari 30 juta peserta PBPU merupakan peserta nonaktif.

"Tapi kalau dilihat, peserta bukan pekerja (BP) padahal lebih aktif, yakni 97% dari mereka merupakan peserta aktif meskipun total peserta BP hanya 5 juta," kata Iene Mulati, Anggota DJSN dalam Webinar BPJS Kesehatan, Kamis (18/6).

Karena peserta JKN-KIS berasal dari berbagai daerah, Iene menilai perlu penguatan peran pemerintah daerah dalam melakukan pemantauan kepesertaan JKN-KIS.

"Dilihat dari postur, PBPU kan ada dimana-mana, bukan hanya di Jakarta saja. Kalau mereka ada dimana-mana, kita memerlukan pihak-pihak lain memantau PBPU. Peran Pemda sangat penting memastikan pemantauan PBPU," parar anggota DJSNyang berasal dari unsur tokoh masyarakat/ahli itu.

"Bukan hanya kepatuhan, peserta yang tersebar di seluruh indonesia. Setiap peserta JKN daerah mereka punya akses terhadap fasyankes, platform kalau mereka melakukan pengaduan, misalnya ada PBPU yang jadi jatuh miskin. Ini mekanisme yang harus dipastikan di pemerintah tingkat daerah," imbuhnya.

Baca juga : Kemensos Tak Henti Salurkan Bansos Sembako Presiden

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menyebut, terdapat dua kemungkinan banyaknya peserta nonaktif, pertama yakni ketidakmampuan peserta untuk membayar, kedua yakni peserta memang tidak memiliki kemauan untuk membayar.

"Tapi saat ini BPJS Kesehatan kerja keras untuk collect iuran. Upayanya saat ini yaitu persuasif," kata Fachmi.

Selain itu, Fachmi juga menyebut bahwa cakupan peserta turun kelas hingga Mei 2020 yakni mencapai 7,54%.

"Tapi ada juga banyak yang naik kelas 0,53%. Angka ini masih sesuai perhitungan. Kami hitung berdasarkan pengalaman 2016, kira-kira penurunan kelas hanya mencapai 15% sampai akhir tahun (2020)," tandasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya