Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

NU Minta Pemerintah Sediakan Fasilitas Tes Covid-19 di Sekolah

Ferdian Ananda Majni
16/6/2020 15:31
NU Minta Pemerintah Sediakan Fasilitas Tes Covid-19 di Sekolah
Siswi SMK mengikuti penilaian akhir semester di tengah pandemi covid-19.(Antara/Fakhri Hermansyah)

PEMERINTAH membuka kembali sekolah di zona hijau, serta mengeluarkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-19.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Marsudi Syuhud, mengatakan pihaknya mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk membuka kegiatan sekolah yang dimulai dari zona hijau.

"Kita juga mengapresiasi rencana pemberian insentif bantuan kepada pesantren. Karena NU saja dari sekolah dasar sampai SLTA itu ada 45 ribu sekolah dan pondok pesantren sekitar 24 ribu," ujar Marsudi saat dihubungi, Selasa (16/6).

Baca juga: Belajar dari Rumah Dilanjutkan, Keselamatan Siswa-Guru Prioritas

Dalam menghadapi pandemi covid-19, pesantren sangat membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, pihaknya sepakat dengan pemerintah yang membuka sekolah secara bertahap. Namun, dia menyoroti dua persoalan terkait kebijakan tersebut.

"Pertama, santri yang tidak pulang itu bisa terkendali. Namun bagaimana santri yang pulang dan tidak diketahui kediamannya di zona apa. Pemerintah perlu membantu rapid test dan PCR test terhadap santri, sebelum masuk asrama," papar Marsudi.

Apabila pemerintah tidak mengambil langkah khusus, dia khawatir ada potensi penularan covid-19 di tengah ribuan santri. Saat proses pembelajaran berlangsung, lanjut dia, harus dilakukan sesuai protokol kesehatan. Termasuk, mengurangi jumlah santri yang belajar di ruang dan menambah jam pelajaran bagi guru.

Baca juga: Orang Tua Minta Keringanan SPP, Kemendikbud Tidak Bisa Intervensi

"Kalau biasanya sekelas 100% maka dikurangi 50% dan menambah jam pelajaran gurunya, ini harus dipikirkan karena untuk ketersediaan kelas masih bisa diusahakan," lanjutnya.

Dia juga menyoroti kamar tidur santri yang relatif sederhana. Ketika protokol kesehatan diterapkan, jumlah kamar tidur perlu ditambah. Begitu juga dengan ketersediaan fasilitas MCK yang layak dan bersih. Marsudi menegaskan pihaknya siap menerapkan protokol kesehatan di seluruh pesantren milik NU.

Jelang dimulainya tahun ajaran dan akademik baru 2020/2021, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi covid-19. Dalam hal ini, memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan keluarga.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik