Angelina Jolie Ubah Perspektif tentang Kemanusiaan

SELAMA 20 tahun terakhir, aktris Angelina Jolie, 45, telah bekerja sebagai relawan dan duta besar di sejumlah organisasi internasional untuk memerangi berbagai masalah kemanusiaan.

Namun, peristiwa rasialisme yang menewaskan George Floyd, seorang pria kulit hitam yang tewas di tangan polisi di Minneapolis, membuyarkan kerja kerasnya itu.

Dalam sebuah wawancara dengan Harper’s Bazaar UK, sebagai Utusan Khusus Komisaris Tinggi untuk Pengungsi, Angelina Jolie mengungkapkan pandemi dan tindakan rasialisme yang berbuah kerusuhan politik di Amerika Serikat (AS) telah mengubah perspektifnya tentang pekerjaan kemanusiaan yang dilakukannya.

Peraih Jean Hersholt Humanitarian Award itu menyebutkan, ada lebih dari 70 juta orang yang harus meninggalkan rumah mereka di seluruh dunia karena perang dan penganiayaan. Namun, di AS situasinya justru lebih ironis dan mengancam keselamatan banyak orang, termasuk putrinya, Zahara Jolie-Pitt, yang diadopsi Jolie dari panti asuhan di Ethiopia saat masih berusia 6 bulan pada 2005.

“Terjadi berbagai rasialisme dan diskriminasi di Amerika. Suatu sistem yang melindungi saya, tetapi mungkin tidak melindungi putri saya, pria, perempuan, atau anak di AS berdasarkan warna kulit, yang tidak bisa ditoleransi,” jelasnya dikutip dari eonline.com, kemarin.

Dari kasus George Floyd, Duta Besar Khusus Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) itu berharap akan terjadi reformasi sistem hukum di AS karena tidak cukup dengan mengandalkan polisi untuk menindak.

“Diskriminasi dan impunitas tidak dapat ditoleransi, dijelaskan, atau dibenarkan. Saya harap kita bisa bersama-sama sebagai orang AS untuk mengatasi kesalahan struktural yang dalam di masyarakat kita,” kata perempuan kelahiran Los Angeles, AS, itu.

Prioritaskan anak

Selepas perpisahannya dengan suaminya, Brad Pitt, Jolie yang memerankan Lara Croft dalam Tomb Raider (2001) itu mengaku tetap memprioritaskan enam anaknya, yakni tiga di antaranya diadopsi dari Kamboja, Vietnam, dan Ethiopia.

Selama pandemi covid-19, Jolie dan semua anaknya disiplin mengarantina diri mereka. Namun, mereka tetap rutin menemui sang ayah yang tinggal tidak jauh dari mereka.

“Seperti kebanyakan orangtua, saya fokus untuk tetap tenang sehingga anak-anak saya tidak merasa cemas atas semua yang mereka khawatirkan. Saya menaruh semua energi saya ke mereka,” jelas peraih tiga Golden Globe Awards itu. (H-2)