Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Traffic Internet Naik, Operator Diminta Cek Kualitas Jaringan

Antara
20/5/2020 14:47
Traffic Internet Naik, Operator Diminta Cek Kualitas Jaringan
Ilustrasi berkegiatan dari rumah dengan media daring(AFP via Getty Images)

BADAN Regulasi Telekomunikasi Indonesia atau BRTI meminta operator seluler terus memantau kualitas jaringan telekomunikasi selama anjuran bekerja dari rumah atau work from home/WFH.

"Kenaikan ini yang harus diantisipasi, misalnya menambah BTS, mengecek kembali kualitas layanan sehingga bisa memenuhi kebutuhan pelanggan," kata Komisioner BRTI I Ketut Prihadi saat diskusi virtual bersama YLKI, Rabu (20/5).

Berdasarkan laporan operator seluler, BRTI menemukan ada pergeseran traffic data internet selama jam kerja, yang semula berada di wilayah perkantoran dan sekolah, berpindah ke permukiman warga selama WFH.

"Naik 10 sampai 15 persen," imbuhnya.

Selain mengecek kualitas jaringan, BRTI juga meminta operator seluler untuk meningkatkan kapasitas jika diperlukan. Pihaknya mencatat cakupan sinyal 4G di seluruh berdasarkan permukiman di Indonesia sudah mencapai 97,51%. Sementara itu, berdasarkan wilayah, jaringan 4G baru mencakup 52,28%.
  
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Anang Latif, yang juga menjadi salah seorang pembicara di acara tersebut, menyatakan, jaringan yang ideal untuk mendukung transformasi digital di Indonesia adalah 4G. Namun, sebarannya memang belum merata di seluruh wilayah Indonesia.

"Pemerintah bersama operator seluler berusaha menyelesaikan (pemerataan jaringan) di wilayah dimana ada populasi," ujar Anang.

Baca juga:  Penggunaan Internet Naik Signifikan Saat Pandemi Covid-19

BAKTI, yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengelola dana universal service obligation (USO) yang dihimpun dari penyelenggara telekomunikasi sebesar 1,25% dari pendapatan kotor.

Dana tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, termasuk Palapa Ring dan pembangunan BTS. Pada perjalanannya, Anang mengakui dana tersebut tidak sepenuhnya cukup untuk membangun infrastruktur.

Oleh karena itu, Anang mengungkapkan Kemenkominfo sedang berupaya meminta pemerintah menggelontorkan APBN untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik