Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Diundang Ikut Workshop dan Festival di Luar Negeri

MI
14/5/2020 01:35
Diundang Ikut Workshop dan Festival di Luar Negeri
(Dok. Pribadi)

BERKAT ketekunannya menekuni wayang dan mengedukasi masyarakat lewat medium kesenian, Toni kini kerap diundang untuk mengisi
berbagai festival di luar negeri.

Dia antara lain pernah mengikuti Yunlin International Puppet Art Festival di Taiwan serta worskhop di Jepang dan Filipina. “Kalau di Taiwan itu kan ada festival wayang tahun 2017. Kami pada waktu itu membawakan cerita edukasi tentang sampah plastik kepada anak-anak Taiwan. Saat itu kami mendalangnya pakai bahasa Inggris, terus ada translatornya pakai bahasa Mandarin,” ujar pria berjenggot lebat ini.

Di luar negeri Toni dengan wayang sampahnya cukup banyak terlibat dalam berbagai agenda sosialisasi mengenai isu-isu lingkungan hidup. Salah satu cerita andalan yang sering dibawakan Komunitas Wangsa (Wayang Sampah) dalam beberapa kali kesempatan pentas berjudul Opera si Plastik. Menurut Toni, kisah ini merupakan salah satu yang paling diminati penonton Wangsa karena secara gamblang memblejeti (mengupas) siklus perjalanan ‘hidup’ plastik yang akhirnya menyebabkan permasalahan lingkungan.

“Lakon ini bercerita tentang plastik, dari pertama dibuat hingga akhirnya menjadi masalah lingkungan. Pokoknya inti ceritanya tentang plastik, diperankan oleh Mbah Wangsa. Dia kan orang tua yang memberikan nasihat-nasihat kepada tokoh yang lain,” ujarnya.

Di rumah tinggal yang ia jadikan sebagai basecamp untuk komunitas wayangnya ini, setiap hari berkumpul anak-anak muda dari beragam latar belakang. Mereka melakukan aktivitas rutin berlatih musik dan mendalang untuk keperluan pementasan Wangsa.

Kadang di situ mereka berbagi ide tentang lakon yang akan dipentaskan. Komunitas yang dibentuk Toni ini memikat dua pemuda asal Spanyol dan Hongaria. Mereka mengaku tertarik dengan kampanye yang diusung komunitas ini dan sekarang tengah ikut magang.

“Komunitas ini terbuka. Siapa saja boleh bergabung karena tujuannya mengampanyekan tentang masalah lingkungan,” ujar Toni. (Bus/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya