Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Covid-19 Bisa Jangkiti 1 Miliar Orang

Widhoroso
29/4/2020 01:20
Covid-19 Bisa Jangkiti 1 Miliar Orang
Ilustrasi(DOK.MI)

VIRUS korona (Covid-19) diperkirakan bisa menjangkiti 1 miliar orang jika negara-negara rentan tidak segera diberikan bantuan. Negara- negara yang saat ini mengalami konflik seperti Afghanistan dan Suriah butuh bantuan mendesak untuk mencegah pandemi Covid-19 makin membesar di dunia.

Komite Penyelamatan Internasional (IRC) mengatakan bantuan keuangan dan kemanusiaan diperlukan untuk membantu memperlambat penyebaran Covid-19 secara global. "Masih ada sedikit waktu untuk melakukan respon yang kuat," kata IRC dalam pernyataannya, Selasa (28/4)

Saat ini, menurut Universitas Johns Hopkins di AS terdapat lebih dari tiga juta kasus Covid-19 di seluruh dunia dengan lebih dari 200 ribu kematian. IRC memperkirakan, didasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Imperial College London, diperkirakan akan ada antara 500 juta hingga satu miliar orang terinfeksi Covid-19 dan jumlah kematian bisa mencapai lebih dari tiga juta.

"Angka-angka ini harus jadi sebagai peringatan. Dampak Covid-19 saat ini belum terlalu dirasakan di negara-negara yang saat ini dilanda konflik," ungkap kepala IRC, David Miliband.

IRC menyebutkan faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, kapasitas perawatan kesehatan, dan konflik yang ada di sebuah negara dapat meningkatkan risiko berkembangnya Covid-19. Lembaga tersebut menyakini di negara berkembang yang melaporkan tingkat infeksi atau angka kematian yang rendah, kasus Covid-19 yang terjadi sebenarnya jauh lebih tinggi.

Caroline Seguin, manajer program Doctors Without Borders (MSF) di Yaman menyebut di negara tersebut saat ini, mereka yang sekarang karena Covid-19 tidak hanya berada di rumah sakit. "Kami sangat yakin penularan lokal di Yaman saat ini sedang terjadi namun kapasitas untuk melakukan tes sangat rendah di sini," jelasnya.

Seguin mengatakan Yaman, yang dinilai sangat rentan terhadap serangan Covid-19, saat ini sedang melemah setelah mengalami wabah kolera dan campak baru-baru ini. "Sistem kesehatan di Yaman sedang runtuh. Kementerian kesehatan Yaman tidak akan mampu mengatasi penyakit ini," katanya.

Masalah utama yang dihadapi negara berkembang atau tidak stabil adalah kurangnya peralatan medis untuk merawat pasien dengan Covid-19. Di Afghanistan dan Pakistan, ada kurang dari sepuluh ventilator untuk setiap satu juta orang. Di Nigeria, angka itu bahkan lebih rendah  yaitu 0,8 ventilator per 1 juta orang. Italia, salah satu negara dengan jumlah kasus meninggal tertinggi di dunia memiliki 80 ventilator per satu juta orang pada awal krisis. (BBC/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya