Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Uji Klinis Obat Covid-19 di 22 Rumah Sakit

ATALYA PUSPA
26/4/2020 06:40
Uji Klinis Obat Covid-19 di 22 Rumah Sakit
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Irmansyah.(DOK. KEMENKES.GO.ID)

DUA puluh dua rumah sakit di Indonesia siap melaksanakan uji klinis terhadap empat obat yang potensial menjadi obat covid-19.

Ini merupakan tindak lanjut keikutsertaan Indonesia dalam Solidarity Trial dari WHO, yakni program WHO yang melibatkan lebih dari 100 negara untuk melakukan uji klinis terhadap empat obat yang diharap mampu digunakan sebagai obat covid-19.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan melaksanakan acara Launching Solidarity Trial di Kementerian Kesehatan.

Acara ini dilaksanakan melalui video conference dengan melibatkan Perwakilan WHO Indonesia, Badan POM, Unit Utama di Kementerian Kesehatan, para peneliti, dan beberapa rumah sakit yang menjadi tempat pelaksanaan penelitian. *Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Irmansyah mengatakan, saat ini sebanyak 22 rumah sakit di Indonesia menyatakan telah siap melaksanakan Solidarity Trial penanganan covid-19. Pihaknya mengharapkan jumlah RS yang terlibat kian bertambah.

“Kalau kita perhatikan 22 rumah sakit tadi ialah kombinasi dari rumah-rumah sakit vertikal, rumah sakit daerah, serta juga RS swasta, RS universitas, dan ada RS yang ada di bawah TNI-AU. Jadi, RS ini kita anggap sebagai batch pertama yang akan terlibat dalam penelitian Solidarity Trial,” kata Irmansyah dalam keterangan resmi, Jumat (25/4).

Daftar RS yang menyatakan siap bergabung dalam Solidarity Trial WHO antara lain RSPI Prof Sulianti Soeroso, Jakarta; RSUP H Adam Malik, Medan; RSUP Dr Hasan Sadikin, Bandung; RSUP Dr Soetomo, Surabaya; RS Univ Udayana, Bali; dan RSUP Dr Kariadi, Semarang.

Irmansyah mengatakan obat penelitian sudah didistribusikan ke-8 RS, 5 di antaranya sudah siap melaksanakan pengujian karena distribusi obat sudah tiba di RS. Kelimanya telah mempunyai 3 dari 5 kelompok terapi, yakni kelompok yang diberikan hydroxychloroquine, kelompok dengan lopinavir/ritonaviraluvia, dan kelompok pengobatan standar pelayanan RS.

Dengan demikian, artinya pihak RS sudah bisa melakukan perekrutan partisipan dan randomisasi. “Saya baru saja mendapatkan informasi bahwa perekrutan pasien pertama sudah dilakukan di RS Wahidin Sudirohusodo,” ungkap Irmansyah.


Mempercepat penemuan

Indonesia menjadi negara keenam yang telah memulai pelaksanaan studi ini melalui pengujian ini diharapkan bisa mempercepat penemuan obat untuk covid-19.

“Solidarity Trial ini dilaksanakan dalam skala besar untuk menghasilkan bukti data yang kuat, dan kita butuhkan untuk menunjukkan obat mana yang paling aman dan efektif,” terang Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Abdul Kadir. (Ata/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya