Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, mengungkapkan sekitar 40 ribu desa atau 53% total desa di Indonesia telah membentuk Relawan Desa Lawan Covid-19.
Sementara itu, 47% desa lainnya masih dalam tahap pembentukan relawan. Pembentukan Relawan Desa Lawan Covid-19 menindaklanjuti Permendes Nomor 6 Tahun 2020 sebagai upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dari desa.
Relawan itu terdiri dari kepala desa sebagai ketua relawan. Kemudian, ketua Badan Permusyawaratan Desa sebagai wakil ketua relawan dan anggotanya diisi perangkat desa. Mulai dari ketua RT, ketua RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna dan perangkat desa lainnya.
Baca juga: Kasus Covid-19, Pasien Sembuh Bertambah Jadi 686 Orang
Relawan Desa Lawan Covid-19 juga diharuskan berprinsip pada gotong royong. Hal itu sesuai nilai luhur bangsa Indonesia yang erat dengan bahu-membahu satu sama lain.
"Itu terus digaungkan oleh Presiden bahwa permasalahan ini akan selesai ketika ditanganani dengan cara gotong royong. Itu adalah salah satu filosofi gaya hidup yang dimiliki banga Indonesia," ujar Abdul dalam telekonferensi dari BNPB, Minggu (19/4).
Salah satu tugas dari Relawan Desa Lawan Covid-19 ialah membentuk pos jaga gerbang desa. Abdul menuturkan keberadaan pos sangat penting untuk memantau dan memberikan kelengkapan data terkait pergeraakan masyarakat dari dan ke desa.
Kehadiran pos tersebut juga dinilai dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga desa. Sebab, merasa dilindungi dari penyebaran covid-19. Sejauh ini, sekitar 8.400 desa telah membentuk pos desa. Tercatat sekitar 31.615 warga yang datang dari daerah perantauan masuk kembali ke desa.
Baca juga: Ketidakjujuran Pasien, Petaka Bagi Tenaga Medis
Mereka yang kembali dari perantauan itu otomatis berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Hal itu sesuai dengan instruksi Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Untuk menangani puluhan ribu ODP tersebut, lanjut Abdul, Relawan Desa Lawan Covid-19 juga ditugaskan menyediakan ruang isolasi khusus di tiap desa. Pasalnya, tidak semua warga desa memiliki ruang yang cukup di rumahnya sebagai tempat isolasi mandiri.
Diketahui, sebanyak 8.954 desa telah membangun ruang isolasi yang diperuntukkan bagi ODP, dengan fasilitas yang juga berasal dari desa. Tempat yang dijadikan ruang isolasi desa ialah bangunan Sekolah Dasar, bangunan Paud, Balai Desa dan berbagai tempat lain yang dinilai memiliki kapasitas cukup dan layak untuk karantina ODP.
"Akitivas desa sudah bagus dalam mempersiapkan diri dan menuju desa mandiri di dalam pencegahan dan penanganan covid-19," tutur Abdul.(OL-11)
Program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
Sebelumnya Apdesi juga menyampaikan beberapa permohonan diantaranya penambahan Alokasi Dana Desa.
Biaya dan moda transportasi yang semakin beragam dan terjangkau juga turut mengubah pola mudik di masyarakat.
Mudik menjadi momen peningkatan ekonomi bagi masyarakat pedesaan berupa bergesernya perputaran uang dari kota tempat masyarakat bekerja ke desa kampung halaman.
DESA mengalami transformasi. Namun, transformasi tersebut belum sepenuhnya menghantarkan desa ke pintu gerbang kedaulatan dan kesejahteraan rakyat.
PT Bank Central Asia (BCA) menargetkan menambah lima desa binaan bakti BCA di tahun ini. Hal itu diungkapkan oleh SVP Corporate Communications BCA, Susanti Nurmalawati.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved