Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
BERDASARKAN survei Ada Apa dengan covid-19 (AADC-19), masih banyak anak yang belum memahami dengan jelas pencegahan dan penanganan covid-19. Padahal, itu penting untuk menumbuhkan kesadaran anak dalam upaya pencegahan.
Survei itu dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melalui Forum Anak Nasional (FAN) beberapa waktu lalu.
Baca juga: Gara-Gara Covid-19, 117 Juta Anak tidak Diimunisasi
“Masih banyak anak yang belum tahu secara jelas mengenai covid-19. Berdasarkan survei AADC-19 terhadap 717 anak dari 29 provinsi, 54% belum tahu nomor telepon darurat covid-19," ungkap Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, Lenny N. Rosalin, dalam keterangan resmi, Rabu (15/4).
Demi meningkatkan pengetahuan, kapasitas, daya tahan dan kewaspadaan anak, Kementerian PPPA menyelenggarakan kegiatan Seminar Online atau Web Seminar (Webinar) Pelopor dan Pelapor (2P) Pencegahan Penyebaran covid-19.
"Kami hadirkan Webinar 2P ini secara tematis, dengan narasumber yang kompeten di bidangnya. Hal ini bertujuan agar pemahaman dan kewaspadaan anak terhadap covid-19 meningkat,” jelas Lenny.
Baca juga: Pemprov DKI Perpanjang Penutupan Sekolah Hingga 5 April
Kegiatan yang dilakukan seminggu sekali selama pandemi covid-19, dibuka pembahasan waspada covid-19 pada anak, ditinjau dari sudut pandang medis. Dokter Umum Ameetha Drupadi mengatakan Forum Anak sebagai 2P, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khusunya orang tua dan anak.
“Tetap berhati-hati dan waspada. Tidak paranoid, tetapi juga tidak menyepelekan. Bersikap cerdas, yakni dapat memilah informasi yang benar dan terpercaya. Sehingga tidak terjebak pada informasi yang keliru. Selanjutnya, bersikap baik, yakni tidak ikut memberikan stigma negatif pada orang terinfeksi covid-19,” pungkas Ameetha.(OL-11)
Berdasarkan hasil survei nasional pengalaman hidup anak dan remaja 2024, kekerasan kepada anak baik fisik, digital, hingga seksual masih menjadi masalah yang harus ditangani.
Kementerian PPPA juga dikatakan sudah berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh kementerian dan lembaga untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan Hari Anak Nasional.
MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, memaparkan beberapa dampak buruk penggunaan gawai bagi anak-anak.
Sejak Januari hingga 14 Juni 2025, pelaporan yang masuk di Kementerian PPPA lebih dari 11.800. Kemudian laporan meningkat tajam menjadi sekitar 13 ribu per 7 Juli 2025.
Kemen PPPA menyusun modul edukasi untuk memperkuat peran keluarga mencegah Pemotongan dan Perlukaan Genitalia Perempuan atau sunat perempuan
PEREDARAN narkoba kini banyak menargetkan perempuan ataupun ibu rumah tangga sebagai kurir narkoba. Perempuan kerap menjadi sasaran sindikat narkoba karena rentan secara sosial dan ekonomi.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved