Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Sains jadi Ujung Tombak Perangi Covid-19

Antara
11/4/2020 00:05
Sains jadi Ujung Tombak Perangi Covid-19
Alat rapid test untuk Covid-19.(MI/BARY FATHAHILAH )

WABAH virus korona (Covid-19) harus dilawan dengan memanfaatkan setiap sumber daya (resources) yang dimiliki bangsa Indonesia. Ilmu pengetahuan akan menjadi ujung tombak memerangi Covid-19 yang sudah menjadi pandemi.

"Kita harus menang dengan mengandalkan setiap resources yang kita miliki dan mengandalkan sains sebagai ujung tombak," kata akademisi Universitas Paramadina Hendri Satrio, Jumat (10/4).

Hendri mengungkapkan melawan wabah Covid-19, diperlukan pendekatan dan strategi khusus. Menurutnya, pemerintah, militer, polisi harus percaya dengan mendengarkan dan melibatkan dokter, epidemiolog, ahli-ahli kesehatan, ahli komunikasi, kesejahteraan masyarakat, dan ekonom dalam menentukan strategi yang tepat.

Setiap langkah harus dikuantifikasi dalam kaca mata medis, dalam kacamata sosiologis dan dalam kacamata ekonomi. Apabila memang diperlukan mobilisasi dan pendisiplinan, maka mobilisasi dan pendisiplinan tersebut harus merujuk pada koridor keterhitungan berdasarkan ilmu pengetahuan tersebut itu. "Pengabaian terhadap sains akan menjerembabkan kita pada fatalisme," katanya.

Selain itu, Indonesia harus belajar dari keberhasilan dan kesalahan negara lain dalam penangananm Covid-19. Hendri mengatakan belajar dari pengalaman beberapa negara lain, karantina wilayah terbukti berhasil menekan jumlah korban seperti yang terjadi saat ini di Italia.

Hendri menuturkan pada awalnya warga Italia, terutama kaum muda, banyak yang tidak mematuhi peraturan karantina kewilayahan yang diberlakukan. Ketidakpatuhan itu mempercepat penyebaran Covid-19.
 
Anak-anak muda menjadi pembawa virus (carrier) membuat mereka yang ada di rentang usia rentan serta pemilik penyakit bawaan menjadi korban. "Ketidakpatuhan di Italia misalnya disebabkan tidak sepenuhnya publik terinformasi dengan baik terkait ancaman sebenarnya dari Covid-19," tutur Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI tersebut. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik