Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Belajar di Rumah, Kenapa Tidak?

Atikah Ismah Winahyu
06/4/2020 07:30
Belajar di Rumah, Kenapa Tidak?
Kelima strategi ini akan terintegatasi dalam sebuah platform teknologi yang holistis(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/Tim Riset MI)

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan, untuk mengantisipasi situasi yang kurang kondusif akibat adanya pandemi virus korona (covid-19), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengimbau satuan pendidikan untuk menggelar kegiatan pembelajaran dari rumah. Hal ini dilakukan semata-mata demi keselamatan siswa, mahasiswa, tenaga pendidik, serta keluarga mereka di rumah.

"Kalau sudah ada pasien positif di situ (suatu daerah), kita jangan ambil risiko (masuk sekolah). Nyawa nomor satu, baru pembelajaran," kata Nadiem dalam bincang-bincang di Vidio, Minggu (5/4).

Hal tersebut menekankan pernyataan Mendikbud sebelumnya yang meminta sekolah dan perguruan tinggi untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah. “Saya tekankan, aktivitas bekerja, mengajar, atau memberi kuliah bisa tetap dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam pernyataan tertulis, Jumat (20/3).

Nadiem meminta pemerintah daerah dan pimpinan perguruan tinggi untuk memastikan bahwa bekerja dari rumah tidak memengaruhi ukuran penilaian kinerja maupun sistem insentif yang diterima pendidik maupun tenaga kependidikan. 

Selain itu, dinas pendidikan dan pimpinan perguruan tinggi diminta  memberikan pedoman atau prosedur teknis pelaksanaan pembelajaran daring sesuai dengan kondisi setempat sehingga implementasinya tidak menjadi beban tambahan.

"Ini kewenangan tiap-tiap dinas pendidikan ataupun perguruan tinggi. Bisa diatur lebih lanjut detail prosedurnya, mekanismenya. Pemda perlu konsisten memberikan arahan mengenai hal ini,” tuturnya.

Mendikbud menegaskan pembelajaran jarak jauh tidak harus menggunakan peralatan canggih, tetapi dapat dilakukan dengan metode sederhana sebab hal yang paling penting dalam sebuah pembelajaran adalah terjalinnya komunikasi yang baik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan dan efektif bagi siswa maupun mahasiswa.

"Saya tahu ini tidak mudah bagi semua pihak, tetapi kita harus mencoba. Tujuan utamanya adalah memastikan hak memperoleh pendidikan tetap berjalan, sesuai anjuran Bapak Presiden untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah," tutur Mendikbud.

Untuk mendukung KBM dari rumah, Kemendikbud pun telah menggandeng pihak swasta yang menyediakan fasilitas pembelajaran daring, seperti Google, Ruang Guru, Zenius, hingga Microsoft. Kemendikbud juga dibantu tiga operator seluler untuk memastikan KBM bisa dilakukan dengan harga yang lebih terjangkau, atau bahkan gratis dari rumah.

Pada Jumat (3/4), Mendikbud juga menyampaikan lima strategi besar untuk menjalankan perbaikan menyeluruh terhadap standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional mengacu kepada survei Programme for International Student Assessment (PISA) sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada video conference.

Eksplorasi
Terkait dengan pembelajaran selama pandemi, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Plt Dirjen PAUD Dikdasmen) Harris Iskandar menambahkan, metode belajar di rumah tidak harus terpaku pada capaian akademis atau fokus pada kemampuan kognitif saja. 

Menurut Harris, perlu kreativitas guru dan orangtua dalam mengeksplorasi cara belajar anak apalagi banyak kendala fasilitas teknologi dan koneksi internet. "Kami sarankan pendidikan kecakapan hidup untuk dieksplorasi sehingga tidak harus belajar secara daring," ujar Harris.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti), Nizam, menjelaskan pembelajaran dari rumah dapat dilakukan secara sinkronis melalui penggunaan video conference maupun asinkronis dengan e-mail atau berbagai macam aplikasi pesan sehingga mahasiswa dan dosen tidak perlu bertatap muka secara langsung.
Nizam juga mengimbau agar perguruan tinggi dengan otonomi yang dimilikinya dapat memberikan fleksibilitas pembelajaran jarak jauh di masa darurat covid-19.

"Diberikan otoritas yang luas kepada pimpinan perguruan tinggi agar dapat mengambil langkah yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi daerah serta perguruan tinggi masing-masing,” kata Nizam. (H-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya