Kasus Saipul Jamil Bukti Pemujaan Berlebih Terhadap Artis

Kisar Rajaguguk
22/2/2016 18:32
Kasus Saipul Jamil Bukti Pemujaan Berlebih Terhadap Artis
(ANTARA/Hafidz Mubarak A)

KASUS pelecehan yang diduga dilakukan Saipul Jamil terhadap DS, karena pemujaan berlebih terhadap sang artis. Sebab, para fan cenderung akan melakukan fotokopi terhadap sang artis dengan harapan pendapatkan insentif yang sama yang didapat oleh sang artis seperti perhatian, kekayaan dan ketenaran.

Hal itu diungkapkan pakar sosial budaya sekaligus dosen tetap Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati di Kampus UI, Depok, Senin (22/2). "Pemujaan yang berlebih yang membuat banyak fan rela melakukan apapun untuk dapat berdekatan dengan artis pujaannya," katanya.

Keelokan wajah, kata Devie, bisa dinilai bahwa seseorang memiliki kualitas pribadi dan perilaku yang elok. Fenomena tersebut membuat para penggemar akan menilai bahwa artis pujaannya adalah sosok yang selalu positif. "Inilah yang kemudian membuat para fan tidak akan berprasangka apapun kepada sang artis," jelasnya.

Devie menambahkan dalam hal kasus Saipul Jamil, korban shock dan melaporkan hal negatif yang dialami kepada pihak berwajib. Kondisi shock karena persepsi bahwa seleb pujaan pasti memiliki karakter yang positif, membuat fans akan melakukan beragam reaksi termasuk berani melapor kepada pihak berwajib.

"Salah satu alasan kenapa orang begitu terobsesi kepada artis menurut riset ialah kita ingin membebaskan diri dari realita kehidupan kita. Gambaran dinamika kehidupan para seleb yang begitu indah, mampu membuat para fans atau orang biasa, melupakan berbagai kepenatan hidup. Tentu saja ketika realita nyata tentang kehidupan sang seleb yang berbeda, ini tentu akan menjadi pukulan psikologis tersendiri bagi individu yang menjalaninya," ujar Devie.

Kasus Saipul Jamil, beber Devie, menarik untuk dipotret dari sisi relasi antara fan dan selebritas. Masyarakat modern yang sering kali kesulitan melalukan ritual spritualitas, namun cenderung menjadikan pemujaan terhadap selebritas dan ritual mengikuti perkembangan sang pujaan menjadi semacam 'agama' baru.

"Berdasarkan sebuah studi di Amerika Utara, 1 dari 5 orang disana memiliki kegandrungan terhadap seleb dalam dosis yang relatif natural. Sedangkan sebesar 10 persen memiliki kecendrungan memiliki obsesi yang berlebihan. Sepertinya, para seleb ini bak dewa yang senantiasa diagung-agungkan," tutupnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya