Antisipasi Penyakit Baru, Sistem Kesehatan Harus Diperkuat

Ardi Teristi Hardi
28/2/2020 17:36
Antisipasi Penyakit Baru, Sistem Kesehatan Harus Diperkuat
Ilustrasi Penyakit Menular(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.)

DIREKTUR Field Epidemiology Training Program (FETP) Indonesia, I Nyoman Kandun, mengungkapkan sistem kesehatan nasional perlu terus diperkuat untuk menghadapi ancaman-ancaman penyakit baru yang mungkin belum pernah dihadapi sebelumnya. Hal tersebut sangat penting karena ketahanan negara terhadap ancaman penyakit menular bergantung pada kemampuannya dalam mencegah serta mengendalikan penyakit.

Nyoman pun manganalogikan sistem kesehatan dengan tentara. Meskipun tidak pernah berperang, sambung dia, tetapi persenjataannya harus diperbarui terus dengan yang lebih baik. Demikian kata dia dalam Outbreak Talkshow Series di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, Jumat (28/2).

Baca juga: Pengusaha Travel Minta Pemerintah Fasilitasi Keberangkatan Umrah

Selain fasilitas kesehatan dengan teknologi baru yang harus dilengkapi dan diperbarui, pemantauan serta evaluasi terhadap sistem yang sudah dibangun harus terus dilakukan.

Direktur Pusat Kedokteran Tropis UGM, Riris Andono Ahmad, menambahkan salah satu tantangan dalam upaya pengendalian penyakit menular adalah peredaran informasi melalui media massa ataupun media sosial. 

Pasalnya, hal tersebut dapat menimbulkan kepanikan masyarakat serta menimbulkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah dan institusi kesehatan.

Menurut dia, epidemi kepanikan dengan difasilitasi media sosial lebih cepat menyebar daripada epidemi penyakit. Akibatnya, banyak orang jadi kehilangan kepercayaan kepada para ahli. Mereka lebih senang untuk mengikuti apa yang ada di media sosial.

Ia mentohkan kasus penyakit ebola di Afrika. Masyarakat yang sudah tidak percaya terhadap pemerintah kemudian menyerbu fasilitas isolasi atau karantina dan membawa kerabat mereka yang menjadi pasien. Padahal, tindakan tersebut justru semakin memperluas penyebaran penyakit.

Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima dan meneruskan informasi yang mereka dapatkan. "Cari sumber yang resmi dan terpercaya, itu akan jauh lebih bisa dipertanggungjawabkan. Jangan ikut menyebarkan rumor, itu  menjadi kunci bagaimana kita bisa ikut membantu," ungkapnya.

Di sisi lain, pemerintah perlu memikirkan strategi komunikasi yang baik. Informasi harus diberikan secara cepat dan tepat ketika wabah terjadi agar mereka tidak kehilangan kepercayaan publik dan pengendalian penyakit bisa dijalankan secara maksimal. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya