Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Menteri LHK Tindaklanjuti Saran Presiden untuk Rehabilitasi Lahan

Mediaindonesia.com
16/2/2020 13:29
Menteri LHK Tindaklanjuti Saran Presiden untuk Rehabilitasi Lahan
Dengan didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya, Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Desa Jatisari, Jatisrono, Wonogiri, Jateng.(Istimewa)

MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, kementerian yang dipimpinnya tahun ini siap n membangun sebanyak 179 unit kebun bibit desa dan kebun bibit rakyat di Daerah Aliran Sungai (DAS) Solo dan DAS Serayu, Jawa Tengah (Jateng).

"Pemerintah akan terus melakukan secara intensif upaya rehabilitasi lingkungan untuk semakin mengurangi lahan kritis," tutur Menteri Siti Nurbaya, Minggu (16/2).

Ditegaskan Menteri Siti Nurbaya, keberhasilan upaya revitalisasi tersebut perlu didukung suplai bibit tanaman melalui kebun bibit desa yang harus dibentuk di tempat-tempat yang harus dilakukan rehabilitasi.

Di Desa Jatisari,Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, telah dibangun kebun bibit desa oleh Kelompok Mulyo Jati, dengan kapasitas bibit 60 ribu batang. Kini terdapat otal ada 82.500 batang termasuk bibit tanaman yang telah ditanam masyarakat bersama Presiden Joko Widodo.

Untuk jenis tanamannya terdiri dari klengkeng (1.250 batang), durian (1.500 batang), alpukat (2.750 batang), petai (2.750 batang), sirsak (5.000 batang), jambu mete (5.000 batang), jengkol (2.000 batang), sengon laut (38.250 batang), sukun (1.000 batang), gayam (1.000 batang), beringin (1.000 batang), vetiver (17.000 batang) dan porang (4.000 batang).

Menteri KLHK menjelaskan pihak telah menindaklanjuti apa yang diinginkan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi masyarakat di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Sabtu (15/2).

Pada kunjungan tersebut, Siti Nurbaya turut mendampingi Presiden Jokowi serta bersama-sama masyarakat melakukan rehabilitasi lahan dengan penanaman pohon dan tanaman vetiver guna mengatasi sedimentasi Dam (Waduk) Gajah Mungkur.

Selain Menteri LHK, turut menyertai Presiden Jokowi adalah Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Staf Khusus Presiden Fadjroel Rachman,

Siti Nurbaya menjelaskan untuk mencegah erosi tebing serta mengurangi laju sedimentasi ke Dam Gajah Mungkur, selain dengan penanaman pohon juga dilakukan pembangunan dam penahan  sebanyak satu unit serta pembuatan teras bangku, guludan, dan trucuk.

"Kombinasi berbagai upaya tersebut dilakukan secara holistik pada satu sistem lahan, sehingga pola pencegahan erosi tebing dan longsor berjalan efektif. Penataan ruang, pengendaliannya serta pengembalian fungsi retensi air di setiap segmen bentang alam harus  menjadi perhatian semua pihak," papar Menteri LHK.

Selanjutnya, kata Menteri Siti, untuk keterlanjuran pemanfaatan ruang di daerah rawan erosi dan sedimentasi harus dibarengi dengan strategi konservasi yang mempertimbangkan karakteristik lahan.

Penanganan erosi dan sedimentasi di bagian hulu DAS yang dilakukan KLHK harus menjadi program terintegrasi dengan mengedukasi masyarakat dalam pemanfaatan dan pengelolaan lahan sebagai ekspresi dari keterlibatan masyarakat dalam kelestarian lingkungan secara utuh.

"Upaya tersebut akan dilakukan secara  terus menerus dan terprogram sebagai perwujudan 'Menjaga Tapak, Merawat Peradaban',” tutur Siti Nurbaya.

Dapat perhatian khusus dari Presiden

Menteri KLHK Siti Nurbaya mengungkapkan, saat ini tercatat sekitar 14 juta hektare lahan kritis dan sejak 2019 telah mendapat perhatian khusus dari Presiden.

Lahan kritis telah dilakukan penanaman 203 ribu hektare dari dana APBN. Sementara pada tahun 2020 sekitar 110 ribu Ha dengan APBN.

Penanaman lahan kritis telah pula melibatkan pihak swasta, khususnya swasta usaha pertambangan seluas lebih kurang 200 ribu hektare.

Penamanan lahan kritis yang dilakukan perusahaan pertambangan telah sesusi dengan Peraturan Pemerintah (PP)  Nomor 76 tahun 2008 tentang rehabilitasi dan reklamasi hutan dan revegetasi pada lahan kritis bekas tambang.

Saat kunjungan ke Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jateng, Sabtu (15/2), Kepala Negara mengatakan bahwa kombinasi penanaman sangat penting untuk melindungi Dam Gajah Mungkur dari pendangkalan akibat masuknya sedimen dari wilayah hulu waduk.

"Ini ada pohon durian ada, sirsak ada, klengkeng ada. Jadi kombinasi antara sengon atau albasia dengan vetiver. Ini baik untuk ditanam ditempat yang curam yang rawan longsor, di daerah hulu yang fungsi mengikat tanahnya penting, ini perlu ditanam vetiver," jelas Jokowi di hadapan masyarakat Desa Jatisari,

Jowomwi juga menjelaskan bahwa Dam Gajah Mungkur yang merupakan infrastruktur sumberdaya air strategis nasional, laju sedimentasi total pertahunnya mencapai sebesar 3,2 juta meter kubik setiap tahunnya. Karena itu, setiap tahun perlu dilakukan pengerukan sedimen untuk menghindari pendangkalan.

"Tiap tahun dikeruk muncul lagi karena hulunya perlu diurus. Ini yang mau kita urus. Nanti pohon-pohon ini ada sengon, dan pohon buah-buahan, yang nanti dibagikan kepada masyarakat. Sehingga dari sisi ekonominya dapet, lalu untuk fungsi fungsi lingkungan dari fungsi untuk merawat tanah dan air dapet," papar Presiden. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya