Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENEMUAN kerangka berusia 10.000 tahun di sebuah gua bawah laut bernama Chan Hol di dekat Kota Tulum di Semenanjung Yucatan, Meksiko, memberikan bukti baru bahwa manusia yang pertama kali tiba di Amerika bukan sebagai populasi tunggal sebagaimana disebutkan teori tradisional, melainkan dari berbagai daerah.
Menurut tim peneliti, kerangka yang terpelihara itu ialah perempuan Paleoindian berusia 30 tahun. Penyelam Vicente Fito dan Ivan Hernandez menemukan jasadnya pada September 2016.
Perempuan itu dijuluki Chan Hol 3 karena dua kerangka kuno lain juga ditemukan di gua yang sama. Studi menemukan tiga tanda luka di tengkorak itu, menunjukkan ia dipukul dengan benda keras. (Independent.co.uk/Hym/X-7)
Analisa terhadap gigi purba telah menunjukkan bahwa nenek moyang terakhir dari kedua spesies mungkin telah ada 400.000 tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya
Manusia modern itu diperkirakan menetap di sana selama 70.000 tahun hingga menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Seorang arkeolog asal Austria, pernah melakukan kajian mendalam terhadap kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan Pasifik. Berikut tiga teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
Ia menambahkan, kebudayaan Indonesia tumbuh dari berbagai kesulitan hidup nenek moyang dulu.
Goncangan atau rotasi di sumbu bumi pada 130ribu tahun lalu dipercaya menyebabkan perubahan iklim yang memaksa nenek moyang manusia keluar dari wilayah yang sebelumnya ibarat surga tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved