Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DENGAN ancaman munculnya berbagai wabah penyakit yang nyata, Indonesia sudah semestinya mengembangkan kapasitas laboratorium rujukan nasional yang dimilikinya.
Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI Cahyo Rahmadi menilai, pengembangan standar laboratorium nasional memang perlu ditingkatkan.
Namun, dirinya menyebut, sebelum berpikir untuk mengembangkan level laboratorium, ada baiknya untuk mengoptimalkan kapasitas yang dimiliki saat ini.
"Sekarang fasilitas yang ada BSL-3, ancaman makin banyak. Sekarang gunakan fasilitas yang ada saja dulu untuk meneliti dan mendalami penyakit yang potensial merebak. Gunakan potensi yang ada saja dulu, kalau pada akhirnya berdebat ini gak ada itu gak ada tapi gak mengerjakan apa-apa, sama saja bohong," kata Cahyo kepada Media Indonesia, Sabtu (8/2).
Cahyo menganggap, saat ini sendiri kapasitas laboratorium BSL-3 sudah cukup memadai untuk melakukan penelitian berbagai jenis penyakit.
Dari segi keamanan, tingkat pengamanan BSL-3 sudah sangat tinggi. Mulai dari peneliti yang memakai alat pelindung khusus, hingga tekanan ruangan harus negatif agar semua kotoran dan kuman tidak mengalir keluar.
Perbedaannya dengan BSL-4, yakni ada pada tingkat keamanannya yang lebih tinggi, misal dengan adanya pengamanan berlapis dari luar agar tidak terjadi potensi kebocoran virus yang diteliti. Namun alat yang digunakan pada dasarnya tetap sama.
Tetapi, sejalan dengan berbagai ancaman penyakit yang baru, Indonesia tidak boleh bersantai dengan sebatas mengoptimalkan fasilitas yang ada. Pengembangan diperlukan untuk melakukan penelitian yang aman dengan hasil akurat.
"Ya kalau dalam konteks ke depan Indonesia dengan negara yang sangat luas dan kekayaan flora dan fauna tinggi potensi penyebaran penyakit menular tinggi. Kita juga sudah belajar dari MERS dan SARS, dan sekarang novel korona. Itu bukan hal yang harus disikapi biasa-biasa aja. Harus multipihak serius," bebernya.
"Ke depannya semakin gak tau, semakin banyak ancaman juga. Jadi memang harus dipikirkan. Paling tidak punya satu lab BSL-4," tandasnya. (OL-4)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved