Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
BPJS Kesehatan menyatakan pihaknya hingga masih terus melakukan pembayaran utang carry over sebesar Rp14 triliun kepada seluruh fasilitas kesehatan mitra BPJS.
"Pembayaran carry over Rp14 triliun masih proses," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan Iqbal Anas Ma'ruf di Tanamera Cafe, Jakarta Selatan, Rabu (16/1).
Dirinya mengungkapkan proses pembayaran tersebut dipastikan akan terus berjalan dan dibayarkan langsung dari iuran peserta.
"Karena kan semua sekarang sumbernya iuran. Gak ada uang dari tanggung renteng itu," ucapnya.
Baca juga: Mensos: Perapihan Data BPJS Kesehatan Terkendala NIK
Proses pembayaran utang yang tersebut memang tidak dapat berjalan secara cepat. Pasalnya, BPJS Kesehatan juga harus membayar tagihan fasilitas kesehatan yang tengah berjalan saat ini.
"Ini kan bayar carry over dan bulan berjalan harus dibayar. Dan kita bayar gak boleh sepotong-sepotong. Karena Persi gak setuju. Misalnya iuran Rp1 triliun, tapi dibayarnya Rp500 miliar dulu. Itu harus semuanya langsung dibayar," jelas Iqbal.
Namun, dirinya optimistis dengan adanya penyesuaian iuran, semua masalah keuangan di BPJS Kesehatan dapat teratasi.
"Gak ada sesuatu yang instan. Miracle takes time. Kerasa kebahagiaannya nantilah kita buktikan di triwulan I, sekitar bulan Juli," tandasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved