Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gerhana Matahari Jaga Rasionalitas

Ade Alawi
26/12/2019 23:43
Gerhana Matahari Jaga Rasionalitas
Suasana salat kusuf di Masjid Universitas Indonesia(MI/Ade Alawi)

GERHANA matahari merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Fenomena alam langka ini juga menguji ketakwaan. Sejauhmana umat-Nya memiliki ketakwaan setelah melihat fenomena tersebut. Di sisi lain, gerhana matahari juga menjaga rasionalitas umat manusia.

Demikian disampaikan Khatib Salat Kusuf (gerhana matahari) di Masjid Universitas Indonesia, Depok, Ibnu Hamad, Kamis (26/12).

"Gerhana matahari bukan tahayul, karena bisa dipelajari secara ilmiah. Hal ini berarti menjaga rasionalitas kita sebagai manusia yang berakal," kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid UI yang juga Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi UI ini.

Fakta sejarah menyebutkan, kata dia, gerhana matahari pernah dikaitkan dengan kematian putra Rasulullah SAW, Ibrahim, sehingga kemudian muncul hadist yang menegaskan bahwa matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.

"Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana tersebut, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakan salat dan bersedekahlah," jelasnya mengutip Hadist Riwayat Buchori nomor 1044.

Adapun yang menjadi imam salat kusuf di Masjid UI adalah Syamsuri Firdaus, Mahasiswa Jurusan Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya UI, yang juga qari tingkat internasional.

Gerhana matahari cincin (GMC) menyapa sejumlah wilayah di Indonesia. Dimulai dari bagian barat (Banda Aceh) hingga timur (Jayapura) pada Kamis (26/12) mulai pukul 10:41 WIB hingga 14:28 WIB. Fenomena ini akan terjadi lagi pada 21 Mei 2031.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), GMC
terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. Pada saat itu piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan Matahari. Akibatnya, saat puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. (OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya