Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kardinal Suharyo: Saya Prihatin, tapi Tidak Resah

Tri Subarkah
25/12/2019 14:30
Kardinal Suharyo: Saya Prihatin, tapi Tidak Resah
Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo(MI/Pius Erlangga)

USKUP Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo mengutarakan keprihatinannya terhadap pelarangan ibadah Natal di beberapa daerah di Indonesia. Namun, dirinya tidak merasa resah dengan hal tersebut.

"Saya prihatin, tapi tidak pernah merasa resah, nggak lah," kata Suharyo di Gereja Katedral Jakarta, Rabu (25/12).

Menurutnya, pelarangan Natal tidak semestinya terjadi. Sebab sebagai negara yang bersemangat Bhinneka Tunggal Ika dan berpedoman pada Pancasila serta UUD 1945, Indonesia menghormati hak setiap warga negara untuk beribadah menurut keyaknian masing-masing. "Itu saya kira standarnya, cita-citanya," katanya.

Bahwa cita-cita tersebut belum menjadi kenyataan, lanjut Suharyo, dalam arti tertentu dapat dimengerti. Meskipun ia mengaku tidak mengecilkan persoalan, namun perayaan Natal tahun ini dinilai berjalan dengan baik. Ia berharap mencuatnya kasus di beberapa daerah tidak menghilangkan hal-hal yang sudah berjalan baik.

Lebih lanjut, Suharyo menyebut bahwa pelarangan Natal yang terjadi merupakan tanggung jawab kepala daerah masing-masing. Ia mendorong kepala daerah untuk mengedepankan dialog dengan berbagai pihak.

"Bukan dialog menag kalah, itu namanya bukan dialog, debat namanya. Kalau dialog itu mencari jalan bersama dengan saling mencerdaskan, saling memberi cakrawala berpikir supaya ada jalan keluar yang diinginkan," terang Suharyo.

Suharyo yakin pelarangan Natal di beberapa daerah akan hilang dalam perjalanan waktu. "Ketika kesadaran bersama mengenai tanggung jawab kita sebagai warga negara bersemangat Bhinneka Tunggal Ika, berpedoman Pancasila dan UUD 45 dalam Negara Kesatuan Republik Indinesia. Kalau itu bertumbuh terus hal-hal seperti itu pada waktunya akan hilang," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan seluruh umat Kristiani di Sungai Tambang, Kabupaten Sijunjung, dan Jorong Kampung Baru, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat dilarang menggelar ibadah dan perayaan Natal 2019.

Pemerintah setempat beralasan, perayaan Natal dilarang di dua lokasi itu karena tidak dilakukan pada tempat ibadah pada umumnya. (OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya