Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Natal 2019 Ajak Umat Jadi Sahabat untuk Semua Orang

Tri Subarkah
25/12/2019 14:12
Natal 2019 Ajak Umat Jadi Sahabat untuk Semua Orang
Misa Natal Katedral Jakarta(Antara)

PERAYAAN Natal bagi umat kristiani bukan sekadar mengingat peristiwa lahirnya Yesus Kristus. Lebih dari itu, peristiwa tersebut jadi suatu hal yang selalu dikenang. Mengingat sekadar melihat peristiwa yang terjadi di masa lalu, sebuah peristiwa yang sudah selesai. Sedangkan mengenang artinya mengusahakan peristiwa itu untuk diaktualisasikan.

Usaha mengaktualisasikan kelahiran Yesus Kristus menjadi semangat dalam pesan Natal Bersama 2019, yakni 'Hiduplah sebagai Sahabat bagi Semua Orang.' Menurut Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, pesan tersebut semakin berarti karena persahabatan atau persaudaraan bagi Bangsa Indonesia dilihat sebagai warisan yang sejak awal terdapat gangguan.

"Dulu sama kolonial itu bangsa kita diusahakan dipecah-pecah supaya pemerintah kolonial bisa berkuasa. Kalau bangsa kita bersatu, kolonialisme pasti akan hancur," kata Suharyo di Gereja Katedral Jakarta, Rabu (25/12).

Di sisi lain, perbedaan di dalam bangsa yang sudah ada seperti suku, bahasa, dan agama diselesaikan secara ajaib oleh Bapak Bangsa. Dengan Pancasila, lanjut Suharyo, perbedaan yang rawan berujung perpecahan dapat diatasi dengan cara yang istimewa.

"Itulah yang sekarang mesti dirawat, itulah yang sekarang mesti diperjuangkan, ditengah-tengah gejala baru lunturnya kebersamaan itu," ujar Suharyo.

Lebih jauh, bagi Suharyo ada tanda-tanda jaman yang memprihatinkan terjadi di Indonesia saat ini. Ia menyebut tiga hal, yakni ujaran kebencian, intoleransi, dan politik identitas. Ketiganya menjadi tanda semakin lunturnya kebersamaan sebagai warga negara.

"Ujaran kebencian, kata itu 10 tahun yang lalu belum ada. Sepertinya belum seperti sekarang. Intoleransi, politik identitas, itu semua menurut saya kosa kata baru yang masuk di dalam pergaulan kita sebgai tanda-tanda jaman yang negatif," kata Suharyo.

"Karena itu supaya Natal bagi umat kristiani menjadi aktual kontekstual, dipilihkan ajakan ini, 'Hiduplah sebagai Sahabat bagi Semua Orang.' Untuk melawan arus ujaran kebencian, melawan arus intoleransi, melawan arus politik identitas, kita diajak untuk menjadi sahabat bagi semua orang," pungkasnya. (OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya