Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
WAKIL Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid menyampaikan apresiasinya kepada kaum pemuda dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dalam acara pembukaan Indonesia Islamic Young Leaders Summit (IIYLS) 2019.
Ia mengapresiasi tekad pemuda Islam yang bersatu untuk memberikan sumbangsih dan kontribusinya dalam wadah forum pemuda internasional.
“Forum yang sangat baik, yang memungkinkan pemimpin-pemimpin muda dari negara-negara OKI saling bertukar pendapat dan pengalaman. Kegiatan ini akan memberikan tonggak penting bagi masyarakat dari organisasi pemuda di bawah OKI,” ujar Hidayat, di Gedung Nusantara V, Komplek MPR DPR RI, Jakarta, Sabtu (23/11).
Menurut Hidayat forum pemuda internasional adalah wadah yang sangat penting untuk dimaksimalkan, terlebih dengan pemuda saat ini yang semakin terbuka dengan gerbang internasional. Menurutnya forum pemuda seperti ini dapat membuka berbagai peluang dan dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan global bersama.
“Kalau ini jadi arus besar kita akan bisa melayangkan dunia yang lebih baik melalui moderasi beragama, menghadirkan masyarakat yang unggulan dengan pengalaman yang bisa mereka saling gali, saling mereka berikan dari sesama aktivis organisasi pemuda di bawah OKI,” tuturnya.
Seraya dengan Hidayat, Menteri Agama Fachrul Razi juga memberi apresiasinya atas terselenggaranya pertemuan pemuda Islam internasional dengan baik. Saat memberi pidato, Fachrul memberikan contoh suri tauladan Nabi Muhammad yang menurutnya masih relevan dengan generasi milenial saat ini untuk dapat menjadi pemimpin yang amanah.
“Islamic Young Leader Summit ini betul-betul pemimpin-pemimpin muda Islam tingkat dunia. Kemudian karena waktu lima menit saya contohkan tentang kepemimpinan Rasulullah. Pemimpin itu harus menerima saran tapi juga harus cerdas, dan kejujuran serta keadilan. Supaya nanti ke depan kalau mereka memimpin engga ada lagi mudah-mudahan korupsi,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Forum Pemuda Kerjasama Islam (ICYF) untuk Asia, Tantan Taufiq Lubis menuturkan dalam rangkaian acara IIYLS 2019 yang bertajuk “Strengthening the Role of Muslim Youth to Consolidate the Ummah” akan mengangkat berbagai isu-isu aktual yang dihadapi umat Islam di berbagai belahan dunia. Nantinya, sambung Tantan, hasil forum pemuda ini akan dijadikan rekomendasi dan dikirimkan kepada OKI pusat.
“Isu-isu yang berkaitan dengan Islam, pembelaan-pembelaan dan keberpihakan terhadap Islam itu akan terus kita usul, termasuk di dalamnya isu Palestina, Rohingya, Kashmir, dan isu-isu Islam lainnya yang perlu kita advokasi sebagai bagian dari umat Islam secara global,” terang Tantan.
Pada acara tersebut, turut dihadiri berbagai pejabat tinggi Indonesia maupun negara-negara Islam lainnya. Di antaranya Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia, Jalal Mirzayef; Ketua Fraksi gerindra DPR RI Ahmad Muzani; Ketua Fraksi Gerindra MPR RI sekaligus Kepala Penasihat Pemuda OKI Indonesia, Ahmad Riza Patria; Wakil Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin; Presiden OKI Indonesia, Syafii Efendi; dan berbagai diplomat negara-negara anggota OKI.
Acara IIYLS 2019 akan berlangsung di Gedung MPR-DPR Jakarta dari 22-26 November mendatang. Adapun sesi penutupan IILYS 2019 nantinya akan digelar di gedung Balai Kota Jakarta. Selama dua hari acara ini akan diisi dengan empat sesi panel, dan dua dua hari berikutnya akan diisi dengan simulasi pertemuan diplomatik OKI. Acara ini dihadiri oleh sekitar 238 peserta berusia 19-35 tahun dari 56 negara anggota OKI di antaranya, Arab Saudi, Pakistan, Mesir, Sudan, Azerbaijan, hingga Irak. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved