Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
DI ruangan itu, dua belas anak muda itu duduk di lantai. Tak ada kursi atau meja di rumah yang mereka kontrak dan kemudian difungsikan sebagai markas itu.
Di rumah di kawasan Pedurenan, Kuningan, Jakarta Selatan, ini aktivitas belajar, alasan yang menjadikan mereka bertemu dan membentuk komunitas, memang lebih banyak dilakukan dalam berbagai permainan.
Istimewanya, semua gim itu berfokus pada upaya memupuk kemampuan berkomunikasi.
"Slogan kami, kebebasan berekspresi yang bertanggung jawab. Materi yang kami bahas itu mengenai komunikasi, kepemimpinan dan pengembangan profesionalisme," kata Bryan Gunawan, 25, pendiri On That Point (OTP) Speaks Community.
Targetnya, anggota komunitas ini berani berpendapat serta punya keterampilan untuk menyampaikannya dengan baik.
Kontrak rumah
Komunitas yang berdiri sejak Juni 2014 ini sudah punya 200 anggota.
Namun, mereka tidak selalu ikut tiap pertemuan," kata Bryan.
Saat Muda bertandang ke markas mereka, Sabtu (28/3) siang, selusin anggota OTP mengikuti tiga sesi gim.
Rangkaian gim itu memang jadi agenda rutin mereka, ada pembuka, tengah dan penutup.
Tema yang mereka tengah bahas siang itu, menghadapi karakter yang berbeda.
"Semua orang punya karakter yang berbeda, tetapi di balik itu ada kesamaan. Hal itu bisa menciptakan hubungan dan semuanya akan didapatkan dari bertanya dan ngobrol," kata Bryan.
Pada gim pembuka yang bernama differences and similarities, mereka berkelompok atau berbaris berdasarkan jumlah saudara, umur sampai ukuran sepatu.
"Kamu berapa tahun? Aku 19, kelahiran 1996," kata Riva Farida.
Ya, tanpa bertanya mereka tidak akan bingung mendapatkan posisinya, kan?
Cari solusi
Lanjut ke gim tengah, mereka kembali mengandalkan komunikasi dan kepercayaan. Pertama, mereka membuat kelompok beranggotakan lima orang dan membuat lingkaran.
Tangan kiri ditumpuk acak, begitu pun dengan tangan kanan.
Setelah itu, tangan atas menggenggam tangan yang di bawahnya, begitu pun seterusnya hingga menjadi lima genggaman tangan.
Genggaman tersebut jangan sampai putus karena mereka harus bekerja sama membuat lingkaran lagi tanpa melepaskan tangan satu sama lain.
Ada yang harus membalikkan badannya, melangkah masuk pada tangan yang lain dan sebagainya.
Tentunya mereka akan bertanya dan mengeluarkan pendapat untuk memecahkan masalah tersebut.
"Pesannya sederhana yaitu hanya kepercayaan. Seperti yang semua ketahui bahwa tadi tidak ada komando, kita ngikutin apa yang kita rasa benar. Di situ terlihat ego masing-masing, ada yang mempercayai perkataan seseorang atau mengikuti kata hati sendiri," kata Bryan lagi.
Berbeda dengan dua gim sebelumnya, pada gim penutup sepertinya akan jadi favorit semua orang.
Semua anggota meng-upload foto dua temannya yang diberi komentar.
Ingat ya komentar di sini hanya untuk komentar positif yang membangun dan memotivasi.
"Biasanya kita hanya memberi komentar yang buruk, aku pengen ini menjadi tradisi untuk memotivasi seseorang," kata Bryan.
Berbagi ide
Saat jeda, ada kegiatan yang mereka sebut impromptu, berbagi ide. Pada impromptu kali ini, Rumah Impian jadi judulnya.
"Ada ruangan untuk berkumpul dengan keluarga, di halaman belakang ada sebuah saung dan kolam ikan," kata Reza, 22, tentang elemen rumah impiannya.
Ya, mereka berlatih berbicara, sederhana memang, tapi ini akan berimbas pada keberanian mereka berbagi pengalaman atau imajinasi.
"Tidak ada penilaian benar atau salah, baik atau buruk, yang penting keberanian yang diutamakan," kata Bryan.
Satu lagi nih yang bikin betah ngumpul bareng, mereka juga berbagi dengan menuliskan pemicu rasa takutnya dalam sebuah kantong.
Lalu, dibagikan acak ke anggota lainnya.
Setelah mendapatkannya, mereka harus membaca dan memberi komentar, saran atau apa pun untuk tentang tulisan itu.
Tenang, semua tulisan tidak diberi nama hingga tak seorang pun tahu ketakutan itu kan?
Selain di rumah kontrakan itu, sebuah mal dan berbagai lokasi perpustakaan biasa jadi lokasi pertemuan mereka.
Yuk gabung! (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved