Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Gaung Literasi di Kolong Stasiun Gondangdia

(Rif/H-3)
04/11/2019 05:40
Gaung Literasi di Kolong Stasiun Gondangdia
Perpustakaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Gondangdia.(MI/RIFALDI PUTRA)

SUARA laju kereta terdengar nyaring dari Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Gondangdia. Siapa sangka persis di bawah kolong jalur layang kereta, yang menghubungkan Stasiun Kereta Api Cikini dan Stasiun Kereta Api Gondangdia, terdapat perpustakaan di RPTRA seluas 1.200 meter persegi tersebut.

Perpustakaan RPTRA Gondangdia yang hadir sejak Februari 2017 didirikan untuk meningkatkan minat baca bagi anak-anak dan masyarakat sekitar kelurahan Gondangdia.

"Kita sering ajak anak-anak sekitar atau yang lagi main ke RPTRA untuk mampir ke perpustakaan biar mereka makin gemar membaca. Kita juga bikin acara mendongeng agar mereka tertarik dan mau datang, " ujar Hani, koordinator RPTRA Gondangdia.

Menurut Hani, para pengunjung yang kebanyakan berasal dari anak-anak hingga remaja kerap kali menghabiskan waktu sekadar untuk membaca atau mengerjakan tugas. "Kalau untuk yang baca banyaknya dari anak-anak, biasanya siswa SDN 03, Gondangdia dan SDN 05 Gondangdia, ada juga siswa SMP 1 sama SMP 8," jelas Hani.

Selain masyarakat sekitar, sejumlah komunitas juga rajin berkunjung ke perpustakaan tersebut. "Hari Sabtu itu biasanya ada komunitas Mejiku. Komunitas Mejikuhibiniu berasal dari para relawan pengajar yang bekerja secara sukarela. Mereka memberikan pembelajaran kepada anak-anak dan masyarakat sekitar. Kalau yang Komunitas Sekoci memberikan pembelajaran kepada anak-anak tidak mampu dan anak-anak jalanan. Mereka membuka kelas setiap hari Minggu disini," tuturnya.

Meskipun hanya berukuran kurang lebih 10 meter persegi, perpustakaan itu menampung hingga 800 judul buku. Buku yang tersedia berupa buku kumpulan soal-soal ujian nasional, buku pendidikan seperti buku fisika, biologi, buku cerita, dan juga buku kumpulan resep masak.

Pengunjung perpustakaan kini mencapai 200 orang setiap bulannya. Hani menambahkan, sebelumnya pengelola perpustakaan berupaya ekstra agar masyarakat sekitar tertarik berkunjung, mulai membujuk agar mampir membaca hingga merombak koleksi buku untuk meningkatkan minat baca.

"Mulanya hanya sedikit warga, khususnya anak-anak, yang berminat membaca di sini. Nah, kita coba ganti, dari yang awalnya lebih banyak pelajaran, kita perbanyak buku-buku cerita. Jadinya memang ada peningkatan, banyak anak yang ke perpustakaan untuk membaca," ujarnya.

Ia menambahkan, pengelola juga mengajak anak-anak dan warga yang berolahraga di RPTRA untuk ke perpustakaan. Selain itu, orangtua yang datang ke posyandu di RPTRA biasanya juga berkunjung ke perpustakaan.

Fasilitas perpustakaan di RPTRA cukup lengkap dan ruangannya cukup nyaman karena dilengkapi pendingin ruangan. Selain itu, tersedia beragam mainan mulai dari lego hingga congklak yang bisa digunakan di lantai perpustakaan yang beralaskan karpet.

Buku-buku di perpustakaan berasal dari Suku Dinas (Sudin) Perpustakaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kadang ada buku yang berasal dari sumbangan donatur, tapi biasanya Sudin akan memfilter buku mana saja yang layak ditaruh di perpustakaan," pungkas Hani. (Rif/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik