Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
RATUSAN remaja putri berpakaian khas Aceh memenuhi auditorium Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Sabtu (26/10) malam. Tampak warna-warni dan beragam motif, tapi tetap memunculkan motif pintu Aceh pada baju maupun celana panjang hitam yang mereka kenakan.
Polesan bedak dan pemulas bibir mereka tak bisa menyembunyikan betapa letihnya mereka, setelah seharian mengikuti audisi grand final Festival Ratoh Jaroe 2019 memperebutkan piala bergilir Gubernur Aceh. Ratoh Jaroe merupakan salah satu tari tradisi Aceh yang mendunia, selain Seudati dan Saman. Meski gerakannya cukup sulit, hal itu tidak menyurutkan animo para milenial yang berasal dari sejumlah SMP, SMA, hingga perguruan tinggi di Indonesia untuk mengikuti audisi Festival Ratoh Jaroe yang diadakan Pemerintah Provinsi Aceh.
“Audisi tari Ratoh Jaroe pada 2019 ini melibatkan 1.560 peserta, yakni satu grupnya terdiri atas 13-20 peserta. Namun, tidak semuanya lolos sampai ke final,” ucap Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal.
Ratoh Jaroe berasal dari bahasa Arab. Ratoh berarti pengucapan doa dengan memuji Allah. Jaroe artinya jari. Ratoh Jaroe ialah tarian memuji kebesaran Allah SWT dengan menggerakkan tangan dan tubuh yang dimainkan sambil duduk.
Festival Ratoh Jaroe tahun ini ialah tahun ke-12 pelaksanaannya, sejak pertama kali digelar pada 2007. Audisi dilakukan tidak hanya di Jabodetabek, tapi juga meluas hingga Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta. Lewat seleksi ketat berdasarkan kekompakan, kreativitas, penampilan, dan tata busana, tim juri akhirnya mememutuskan SMA Negeri 90 Jakarta dan SMP Islam Al Azhar 8 Kemang Pratama sebagai juara I pada tiap-tiap kelompok.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin mengaku gembira atas sambutan masyarakat Indonesia yang begitu antusias mengikuti Festival Ratoh Jaroe tahun ini. “Tarian ini memang dari Aceh, tapi sudah menjadi pemersatu bangsa Indonesia.”
Ada yang menganggap Ratoh Jaroe merupakan tari Saman karena gerakannya agak mirip. Namun, sebenarnya beda. Jika tari Saman dimainkan laki-laki dalam jumlah ganjil, Ratoh Jaroe dimainkan penari perempuan dalam jumlah genap. Tari Saman sama sekali tidak diiringi musik, sedangkan Ratoh Jaroe diiringi musik rapa’i.
Tari Ratoh Jaroe bukan sekadar tarian biasa, tari tradisional ini juga telah melanglang buana hingga memenangi banyak kompetisi seni budaya di berbagai negara. Yang paling penting juga, tarian ini telah memenangi hati generasi milenial dan menepis anggapan bahwa menarikan tari tradisi itu kuno dan tidak kekinian.(Zubaedah Hanum Ilyas/H-1)
Ikan dencis dari biasanya Rp25.000 per kg (kilogram), sekarang naik menjadi Rp45.000 per kg.
Di tengah musim tanam padi gadu (musim tanam kedua), harga gabah di Kabupaten Aceh utara, Aceh, melonjak.
TIADA perbuatan paling indah, kecuali berpuasa A'syura dan menyantuni anak yatim serta bersedekah kepada orang miskin di Hari A'syura, 10 Muharram 1447 H.
KELANGKAAN hingga tingginya harga gas elpiji 3 kilogram (kg) di kawasan Provinsi Aceh jalan terus. Sejak tiga pekan terakhir hingga Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda membaik.
Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Provinsi Aceh terus berlangsung. Sejak tiga pekan terakhir hingga, Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda pasokan gas tersebut membaik.
Sesuai keadaan di lokasi sedikitnya ada tiga tahap warga setempat menanam bawang merah. Sebagian yang ditanami tahap pertama dua bulan lalu, kini sudah mulai memanen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved