Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
INDONESIA Science Expo (ISE) 2019 memasuki penghujung acara setelah dilaksanakan selama empat hari sejak Rabu (23/10) hingga Sabtu (26/10). Beragam hasil penelitian dan inovasi dipamerkan di ajang yang telah memasuki tahun kelima penyelenggaraannya.
Sejumlah karya yang dipamerkan, antara lain hasil penelitian dan inovasi generasi muda Indonesia yang tampil di Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-51 dan National Young Inventors Award (NYIA) ke- 12 yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sebanyak 43 proyek penelitian dikompetisikan dalam LKIR yang terbagi
dalam empat bidang keilmuan, yakni ilmu pengetahuan hayati, ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan, ilmu pengetahuan kebumian dan kelautan, serta ilmu pengetahuan teknik.
Di sisi lain, NYIA menghadirkan 50 proyek penelitian dari 89 anak dan remaja seluruh Indonesia. “Semangat dan ketekunan mereka patut kita apresiasi. Semoga torehan prestasi adik-adik kita dapat menginspirasi dan memotivasi generasi muda Indonesia,” jelas Kepala LIPI Laksana Tri Handoko dalam penutupan acara ISE 2019 di Hall ICE BSD Serpong, Tangerang, Banten, kemarin.
Dia menjelaskan, pemenang LKIR tahun ini akan direkomendasikan untuk berkompetisi ke ajang International Science and Engineering Fair (ISEF) 2020 di Anaheim, California, Amerika Serikat. Bagi pemenang NYIA, akan dibawa untuk berkompetisi ke Kazan, Rusia untuk mengikuti ajang International Exhibition for Young Inventor (IEYI) 2020.
“LIPI berharap masyarakat semakin optimistis menyongsong masa depan Indonesia, dan memotivasi putra-putri kita untuk terus berkarya,” ujar Handoko.
Dia menambahkan, dengan adanya ISE, masyarakat luas akan memahami pentingnya sain dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, lanjutnya, ISE harus diselenggarakan secara konsisten setiap tahun. Tujuannya tidak lain untuk memperkenalkan hasil-hasil terkini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Selain itu, ISE bisa menjadi wadah bagi penyedia dan pemakai hasil riset di berbagai sektor. (Ind/SM/N-3)
SAINS tidak harus rumit, teknologi tidak harus mahal, dan matematika tidak harus menakutkan. Justru sebaliknya, semua itu bisa dekat, terjangkau, relevan, dan menyenangkan.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Pelajari induksi elektromagnetik: prinsip dasar, hukum Faraday, dan aplikasi revolusioner dalam teknologi modern.
INOVASI berbasis sains dibutuhkan untuk mencapai kemajuan di bidang pertanian dan kesehatan Tanah Air. Peningkatan pengetahuan petani akan teknologi pertanian terkini jadi salah satunya.
Jika generasi muda Indonesia tidak tertarik pada sains, tentu akan membuat semakin tertinggal dalam persaingan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved