Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MEDIA Group berkomitmen menciptakan lingkungan sehat dengan pengelolaan sampah yang baik dan mandiri. Wujud komitmen tersebut dilakukan Media Group dengan membangun sekaligus menciptakan kesadaran bersama mengelola sampah di lingkungan Media Group.
Dalam acara peletakan batu pertama Tempat Pengeloaan Sampah (TPS) di Kedoya, Jakarta Barat, Dewan Redaksi Media Group Suryopratomo mengatakan langkah tersebut telah lama menjadi konsen Media Group dalam menciptakan lingkungan dengan pengelolaan sampah yang baik dan bernilai ekonomi.
"Ini sebagai bentuk komitmen pengelolaan sampah yang memang selama ini sudah ada. Kami ingin mengajak masyarakat di lingkungan sekitar untuk menciptakan hidup bersih dengan mengelola sampah yang baik. Tapi itu harus dimulai dari lingkungan dan karyawan di Media Group ini untuk memilah sampah mulai dari hal kecil di ruangannya yang selanjutnya diolah," ujarnya, Kamis (10/10).
Saat ini, sambung Suryapratomo, tantangan Media Group khususnya bangsa ini bukan pada penggunaan sarana pengelolaan sampah tapi menciptakan budaya masyarakat yang bersih dan peduli.
"Ini tidak akan ada gunanya kalau tidak ada kebiasaan membuang sampah secara baik. Dukungan karyawan dan masyarakat itu sangat penting karena ini menjadi tanggung jawab pribadi kita masing-masing, sejauh mana kita bisa menyesuaikan sampah pada tempatnya dan sesuai dengan jenisnya. Ini yang menjadi tantangan membangun budaya," terangnya.
Baca juga: Antisipasi Penumpukan Sampah, DLH Siagakan Petugas 24 Jam
Selanjutnya, perilaku tersebut bisa memberikan pengaruh kepada orang lain dan lingkungan, sehingga masyarakat tidak terjebak pada situasi menyalahkan produk. Dari upaya tersebut, Media Group dapat menjadi percontohan bagi perusahaan lain dalam mengelola lingkungan serta mengambil peran penting pada upaya pengurangan sampah di DKI Jakarta.
"Mulai dari diri sendiri untuk ikut serta menciptakan lingkungan yang bersih, mampu mengolah sampah dengan lebih baik. Jika ini juga bisa dilakukan perusahaan lain maka sampah yg dihasilkan Jakarta dalam sehari bisa berkurang setidaknya 40-50%. Semoga kita bisa menjadi role model dari pengelolaan sampah yang sudah kita lakukan ini," tegasnya
Sementara itu, Ketua Sistem Manajemen Lingkungan United Nation Global Compact Media Group Ronggo Sulistio mengatakan Media Group konsen dengan pengelolaan sampah secara baik dan berkelanjutan.
"Kami sudah cukup lama (April-Oktober) tidak membuang sampah ke Bantar Gebang tapi sampah-sampah itu kami kelola sendiri dengan memisahkan jenis sampah yang selanjutnya dikelola," ucapnya.
Dalam sehari, sampah organik yang dihasilkan yakni 12 ton. Sampah tersebut diolah menjadi material yang punya nilai ekonomis tinggi.
"Semua diolah seperti yang anorganik menjadi sesuatu yang mempunyai nilai energi alternatif. Minyak jelantah misalnya diolah juga dan rencana akan jadi bahan material untuk B20 dan limbah B3 juga kami olah dijadikan material energi alternatif pembakaran semen," tukasnya.(OL-5)
Upaya tampil glowing idealnya disertai dengan langkah-langkah menjaga kelestarian bumi. Berikut kiat untuk mewujudkannya.
Pengelolaan sampah di Masjid Salman ITB diawali dengan edukasi dan pembiasaan jemaah untuk mengurangi sampah
Sosialisasi penanganan sampah sudah dilakukan mulai dari kluster pendidikan, pusat perbelanjaan, hingga tempat ibadah
Lahan yang akan dikerjasamakan dengan Pemkab Sumedang berada di wilayah Cijeruk, Kabupaten Sumedang, yang potensial menjadi lahan tempat pembuangan akhir (TPA).
TPS Santiong akan menjadi proyek unggulan Kota Cimahi dalam pengelolaan sampah.
Rancangan PLTSa yang berlokasi di Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, sudah dirancang sejak lama, akibat musibah longsornya TPA Leuwigajah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved