Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kemenperin Targetkan Ekspor Batik Tradisional Meningkat

Atikah Ishmah Winahyu
17/9/2019 20:41
Kemenperin Targetkan Ekspor Batik Tradisional Meningkat
Motif batik baru d Kota Malang, Jawa Timur(MI/bagus Suryo)

KEMENTERIAN Perindustrian mencatat, nilai ekspor batik Indonesia pada semester I 2019 mencapai 17,9 juta dolar AS. Sedangkan sepanjang 2018 lalu, nilai ekspor batik mencapai 52,4 juta.dolar AS

Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka Kementerian Perindustrian E. Ratna Utarianingrum mengaku tidak menargetkan jumlah tertentu di tahun ini, namun dia berharap nilai ekspor batik bisa meningkat dari tahun lalu.

"Target mestinya naik ya, makamya kita dorong melalui berbagai event dan promosi," ujar Ratna dalam konferensi pers Hari Batik Nasional 2019, Jakarta, Selasa (17/8).

Ratna menuturkan, ada tiga tujuan potensial ekspor batik Indonesia yakni Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Kemenperin pun telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong peningkatan ekspor batik tradisional ke luar negeri.

Baca juga : Hari Batik Nasional 2019 Digelar di Jakarta dan Solo

"Jadi kami punya program yang disebut restrukturisasi mesin dan peralatan. Jadi bagi pengrajin batik yang akan merevitalisasi alatnya, kami punya program potongan harga. Kalau alatnya lokal kami potong 30% alatnya impor kami potong 25%. Ada juga program pendampingan agar kualitas batiknya semakin bagus," jelasnya.

Di samping itu, Kemenperin juga melakukan promosi melalu saluran daring maupun secara fisik, seperti pada program e-Smart IKM, serta beberapa event dan pameran.

"Banyak event, seperti pameran Gelar Batik Nusantara dan Adiwastra yang banyak mendorong industri batik. Kami juga punya pameran di luar negeri, tahun ini ada CPM Moscow yang tidak hanya batik, tenun juga kami dorong menjadi outfit yang biaa digunakan," tandasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik