Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BUKU visual dan fotografi bertajuk Inside Studios yang menampilkan studio puluhan seniman kontemporer di Indonesia resmi diluncurkan di ajang VIP Art Jakarta pekan lalu.
Buku yang digarap selama 5 tahun itu diprakarsai oleg Anxandra Corradini, Indra Leonardi, Hermawan Tanzil, dan Amalia Wrijono.
Indra Leonardi, penggagas sekaligus fotografer yang memotret studio 28 seniman kontemporer Indonesia itu mengatakan, buku tersebut menyoroti ciri-ciri khas komunikasi melalui gambar dan menegaskan kepribadian setiap seniman.
"Studio seorang seniman adalah ruang yang unik dan ekspresif, dan menyelidikinya adalah pengalaman yang menarik. Melalui buku ini, kami mendapat kesempatan untuk berbagi 28 pertemuan yang unik dan luar biasa," kata Indra dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga : Jimmy Page Terbitkan Buku Anthology
Bukan hanya menampilkan gambar studio para seniman, buku itu juga dilengkapi dengan tanya-jawab unik dan pribadi terhadap seniman pemilik studio yang jawabannya divisualkan lewat gambar, lukisan, kolase, atau kata-kata di Art Jakarta.
Jawaban para seniman tersebut pun dilelang oleh Philips untuk disumbangkan ke IVAA (Indonesia Visual Arts Archive).
Ke-28 seniman yang terlibat dalam penggarapan buku Inside Studios diantaranya; A.D.Pirous; Ade Darmawan; Aditya Novali; Agung Kurniawan; Agus Suwage; Angki Purbandono; Arin Sunaryo; Christine Ay Tjoe; Dolorosa Sinaga; Eddi Prabandono; Eko Nugroho; Entang Wiharso; F.X. Harsono; dan Hanafi.
Kemudian ada juga Handiwirman Saputra; Heri Dono; I Nyoman Masriadi; Indieguerillias; J. Ariadhitya Pramuhendra; Jumaldi Alfi; Sunaryo; Mangu Putra; Melati Suryodarmo; Mella Jaarsma; Kertas Bulan; Tromarama; Ugo Untoro; dan Uji Handoko Eko Saputro.
"Pembuatan buku ini juga dimungkinkan berkat semangat dan kedermawanan Northstar dukungan dari Djarum Foundation serta dukungan dari beberapa kolektor seni. Selain itu, kami akan turut serta di Ubud Writers Festival 2019 untuk berbicara mengenai buku ini," ujar Indra. (RO/OL-7)
Dalam selebrasi perayaan 19 tahun, Passion Jewelry menyatukan perpaduan dengan menggandeng seniman Nyoman Nuarta.
Museum seni memainkan peran penting dalam mengabadikan warisan seniman besar sekaligus menjadi pusat edukasi dan apresiasi seni.
Erin Dwi A memiliki gaya lukisan sapuan kuas yang tegas geometris gigantis dan permainan warna warni yang menarik.
Firman juga meluncurkan single terbaru berjudul "Waktu" yang dirilis di channel YouTube barunya.
Pendekatan emosi, daya magis, dan interaksi dalam teater.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved