Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Edukasi Penggemar soal Sampah

Adiyanto
03/9/2019 10:05
Edukasi Penggemar soal Sampah
Andy Rif(DOK INSTAGRAM)

ANDY Rif, 50, vokalis grup band /Rif, mengaku sangat peduli soal sampah. Dia bersama band-nya sering mengajak penonton untuk mengumpulkan sampah tiap kali seusai manggung.

“Kami sudah mulai sejak lima tahun silam saat tampil di Soundrenaline. Bahkan, kami meminta penonton melemparkan botol-botol plastik ke atas panggung di lagu terakhir. Lalu kami yang kumpulkan botol-botol tersebut,” ujar Andy kepada Media Indonesia, kemarin.

Dengan aksi tersebut, kata Andy, dia dan rekan-rekan di bandnya ingin mengedukasi masyarakat, khususnya penggemar musik, untuk ikut menjaga lingkungan.

Berdasarkan investigasi BBC seperti dicuplik World Economic Forum, Jumat (30/8) tentang dampak festival musik terhadap lingkungan menyebutkan, pengurangan limbah kini menjadi tantangan utama bagi penyelenggara festival.

Data di Inggris menyebutkan sekitar 23.500 ton limbah dihasilkan festival musik setiap tahun. Penelitian menunjukkan bahwa festival besar di Amerika Serikat, seperti Coachella, Stagecoac, dan Desert Trip, menghasilkan sekitar 100 ton limbah padat setiap hari penyelenggaraan itu
berlangsung.

“Musisi juga ikut bertanggung jawab tiap kali tampil di festival, minimal ikut mengimbau agar penonton tidak meninggalkan sampah seusai acara berlangsung,” tutur Andy.

Menurut laki-laki yang juga gemar olahraga ekstrem ini, mereka (/Rif) pernah pula merangkap sebagai petugas kebersihan saat manggung.

“Jadi waktu itu di panggung di salah satu lagu di tengah-tengah lagunya kita break, diterusin DJ (disk jockey) yang main. Nah di situ semua personel /Rif ganti kostum pakai baju petugas sampah, sambil bawa beberapa karung kosong, terus saya teriak minta semua penonton untuk pungutin sampah yang ada di bawah kaki mereka. Saya minta mereka lempar ke panggung, kecuali batu hehe,” ujar Andy terkekeh.

Jadi selama pertunjukan botol kosong, sampah plastik bekas makanan apa pun, bertebaran ke atas panggung dan Andy-lah dan kawan-kawannya yang memunguti sampah-sampah tersebut dan memasukkannya ke karung. Kata Andy, itu peristiwa sekitar lima tahun silam di Surabaya, Jawa Timur, jauh sebelum maraknya kampanye reduksi penggunaan plastik.

“Kini, tampil di mana pun saya selalu mengimbau audience untuk tetap jaga venue agar bebas sampah. Kalau datang venue bersih rapi, pulang pun harus bersih,” tegas pria bernama lengkap Restu Triandy ini.

Tuangkan dalam lirik

Kepedulian band asal Bandung ini terhadap lingkungan bukan cuma diwujudkan dalam aksi panggung mereka, tapi juga dalam lirik lagu. Di lagu Pelangiku Sirna, misalnya, Andy dkk menyoal soal deforestasi yang menyebabkan perubahan iklim. Begitu pun dengan Planet Kosong, Green Song, serta Bungaku Kesepian.

“Sebagai musikus, cuma ini yang bisa saya lakukan untuk peduli terhadap lingkungan. Ke depannya, saya mungkin pelan-pelan akan ajak raiders di backstage untuk mengurangi bahan-bahan plastik, seperti gelas, botol plastik, dll,” ujar ayah dua anak ini.

Sejauh ini, hal itu dia telah terapkan di rumah. Di rumah saya sama istri sudah mulai menerapkan untuk mengurangi plastik. Tiap belanja bawa tas belanja sendiri. Untuk hindari sedotan plastik kalau minum di restoran kita selalu bawa sedotan kayu sendiri. Anak-anak kalau
sekolah juga bawa botol/mug sendiri,” ujarnya mengakhiri perbincangan. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya