Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Target Capai 100 Besar Universitas Terbaik Dunia

MI
28/8/2019 09:00
Target Capai 100 Besar Universitas Terbaik Dunia
Menristek-Dikti, Mohamad Nasir(ANTARA)

PEMERINTAH terus berupaya meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Tanah Air. Bahkan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti)
bertekad meningkatkan ranking perguruan tinggi Indonesia masuk dalam 100 universitas terbaik dunia. 

Salah satu upaya untuk mencapai target itu, Menristek-Dikti, Mohamad Nasir, berencana mengundang rektor asing memimpin perguruan tinggi negeri (PTN). PTN akan dipilih yang paling siap untuk dinaikkan rankingnya. Menristek-Dikti juga telah mengalokasikan anggaran gaji rektor luar negeri disediakan langsung pemerintah
dan tanpa mengurangi anggaran PTN tersebut.

Kemenristek-Dikti berencana pada 2020  sudah ada PTN yang dipimpin rektor terbaik luar negeri dan di 2024 jumlahnya akan ditingkatkan menjadi lima PTN. Ia akan menantang rektor asing tersebut untuk mencapai target PT menjadi 200 besar dunia. “Setelah itu tercapai, berikutnya 150 besar dunia. Setelah ini 100 besar dunia,”
ujar Nasir.

Rektor tersebut harus bisa memenuhi ekspektasi untuk meningkatkan publikasi riset, mendatangkan dosen asing, mendatangkan mahasiswa asing, bahkan mahasiswa Indonesia bisa kirim ke luar negeri. Untuk menunjang hal tersebut, Kemenristek-Dikti saat ini sedang memperbaiki beberapa peraturan untuk dapat mengundang rektor luar negeri untuk dapat memimpin perguruan tinggi di Indonesia dan dosen luar negeri untuk dapat mengajar, meneliti, dan berkolaborasi di Indonesia.

Dirinya telah melaporkan kepada Presiden, mengenai regulasi yang perlu ditata ulang, terutama pada level peraturan pemerintah. Nanti kalau peraturan pemerintah
sudah diubah, peraturan menteri akan mengikuti dengan sendirinya. Menristek-Dikti saat ini memperkirakan perguruan tinggi negeri badan hukum (PTNBH) sudah layak dipimpin rektor terbaik dari luar negeri.

PTNBH juga diperkirakan layak berkolaborasi atau mengundang dosen luar negeri untuk mengajar dan meneliti, mengingat PTNBH memiliki ranking tertinggi di antara perguruan tinggi lain di Indonesia.

Namun, Menristek-Dikti masih menunggu hasil kajian dari tim Kemenristek-Dikti, yang memungkinkan PTN Badan Layanan Umum (PTN BLU) atau PTN Satuan Kerja
(PTN Satker) dipimpin oleh rektor luar negeri dan ditempati dosen luar negeri. Terkait dengan siapa rektor luar negeri yang akan dipilih, tim Kemenristek-Dikti saat ini sedang membahas kriteria apa yang diperlukan dari pemerintah agar PTN yang dipimpin rektor tersebut mampu mencapai 100 besar dunia.

Salah satu aspek yang sering dibahas saat mengundang rektor luar negeri ialah gaji rektor asing tersebut yang diperkirakan akan memberatkan anggaran PTN yang
dipimpinnya. “Saya harus bicara dengan Menteri Keuangan juga, bagaimana kalau rektor dari luar negeri kita datangkan ke Indonesia. Berapa gaji yang harus dia terima? Berapa komparasi negara-negara lain? Bagaimana bisa dilakukan, tetapi tidak mengganggu stabilitas keuangan di perguruan tinggi,” ungkap Menristekdikti.


Mencontoh negara lain

Menristek-Dikti menyampaikan praktik rektor asing memimpin perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi publik di suatu negara lumrah dilakukan di luar negeri, terutama di negara-negara Eropa, bahkan Singapura juga melakukan hal yang sama. Menteri Nasir mencontohkan Nanyang Technological University (NTU) yang baru
didirikan pada 1981, tapi saat ini sudah masuk 50 besar dunia dalam waktu 38 tahun. Dalam perjalanannya, kata Nasir, NTU mengundang rektor dari Amerika dan dosen-dosen terbaik dari luar negeri. (Try/S1-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya