Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Hakteknas ke24di Bali Menuju Indonesia Inovatif

SYARIEF OEBAIDILLAH
28/8/2019 08:00
Hakteknas ke24di Bali Menuju Indonesia Inovatif
Capaian Kinerja Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi(dok.mi)

BUDAYA riset merupakan keniscayaan yang harus disemai di lingkungan pendidikan tinggi Indonesia. Ibarat ruh, dari risetlah perguruan tinggi itu akan dinilai sejauhmana eksistensinya dan kemanfaatannya bagi lingkungan sekitarnya atau masyarakat.

Apalagi di era digital ini, setiap temuan baru termasuk teknologi yang hadir di setiap sendi kehidupan selalu diawali dengan kegiatan riset. Dengan basis riset yang kuat dipastikan membawa perguruan tinggi bisa beradaptasi, survive, dan kompetitif. Untuk itu, di lingkungan pendidikan tinggi harus terus menerus diberi kesempatan luas untuk berinovasi di bidang teknologi atau konteks akademis lainnya.

Merujuk Keppres Nomor 71 Tahun 1995 dan melihat urgensi teknologi untuk menopang kehidupan masyarakat, Kemenristek-Dikti memeringati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) setiap 10 Agustus.

Pada Hakteknas ke-24 tahun 2019 ini, mengambil tema Iptek Dan Inovasi Dalam Industri Kreatif 4.0 dengan sub tema Industri Kreatif 4.0 untuk Kemandirian dan Daya Saing Bangsa dengan tagline Inovasi, Bangun Bangsa.

Puncak Hakteknas ke-24 yang biasanya digelar pada 10 Agustus, pada tahun ini digelar pada 27-29 Agustus 2019 diharapkan bisa mendorong tumbuhkan budaya riset baik di kalangan dosen mapun mahasiswa bahkan masyarakat.

Tujuan diperingati Hakteknas pada awalnya ialah untuk menghargai keberhasilan putra-putri Indonesia dalam memanfaatkan, menguasai, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta memberi dorongan untuk terus membangkitkan budaya inovasi anak bangsa.

Peringatan Hakteknas juga dicatat merupakan tonggak sejarah kebangkitan teknologi yang berawal dari penerbangan perdana pesawat terbang N-250 Gatotkaca pada 10 Agustus 1995 lalu di Bandung. Hasil karya anak bangsa ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu bangkit menuju budaya teknologi.

Tahun ini, Bali sengaja dipilih sebagai tempat peringatan Hakteknas ke-24. Spirit inovasi dan kreativitas itulah yang terus dibina Kemenristek-Dikti melalui Hakteknas. Sudah saatnya hasil riset yang linked dengan industri pun pada akhirya bisa membawa manfaat bagi masyarakat.

Meskipun tidak bisa dipungkiri masih ada gap tentang kemampuan difusi dan inovasi di sebagian perguruan tinggi di Tanah Air. Peningkatan kemampuan dalam mengadopsi hasil-hasil inovasi menuntut adanya perubahan budaya dalam rangka peningkatan kemampuan sumber daya manusia sebagai pelaku dalam bidang iptek. Sengaja mengambil tema Iptek dan Inovasi dalam Industri Kreatif 4.0 seakan mengukuhkan bahwa Indonesia telah bersiap menghadapi perubahan jaman yang begitu cepat.

Menristek Dikti Mohamad Nasir mengutarakan Peringatan Hakteknas telah dihelat di luar pulau Jawa sebanyak tiga kali. Sebelumnya, acara Peringatan Hakteknas ke-22 di Makassar, Sulawesi Selatan pada 2017, Hakteknas ke-23 di Pekanbaru, Riau dan tahun 2018.

Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meminta penyelenggaraan Hakteknas di luar Jawa karena diyakini akan dapat mendorong peningkatan inovasi dan kreativitas sebagai ruh perkembangan riset dan teknologi di daerah-daerah. "Yang biasanya dilakukan di Jakarta, sekarang sejak pemerintahan Presiden Jokowi- Wapres Jusuf Kalla tidak lagi.

Hal itu dimaksudkan untuk menghidupkan semua inovasi daerah," ujar Menristek-Dikti. Mohamad Nasir juga menekankan pentingnya perguruan tinggi mengembangkan riset dan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Riset dan inovasi di perguruan tinggi maupun di lembaga penelitian juga diharapkan mampu menjadi motor penggerak tumbuhnya perekonomian nasional.

Momentum Dipilihnya Bali sebagai lokasi pelaksanaan Hakteknas ke-24 disambut baik oleh sebagian besar kalangan, terutama warga Bali. Gubernur Bali I Wayan

Koster menekankan penyelenggaraan puncak Peringatan Hakteknas 2019 di Pulau Dewata sebagai momentum penting khususnya bagi mahasiswa dan perguruan tinggi di Bali untuk meningkatkan kualitas riset dan inovasi.

Lebih luas lagi, ketika Indonesia telah memutuskan untuk maju menjadi negara yang berdaya saing, maka modernisasi sepantasnya dilaksanakan dengan mengandalkan kompetensi sumberdaya manusia dalam pengelolaan alam melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas menuju daya saing dan kesejahteraan secara berkelanjutan.

Kemajuan suatu negara ke depan dipastikan sangat bergantung atas penguasaan dan pemanfaatan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Hanya dengan iptek manusia dapat melakukan segala sesuatu yang sebelumnya hanya sebatas angan-angan dan lamunan.

Pada rangkaian kegiatan Hakteknas di antaranya Bakti Inovasi, Gerak Jalan Sehat, & Lomba, Kegiatan Ilmiah, Talkshow Series (TV dan Radio), Acara Puncak Malam Apresiasi, Anugerah Inovasi, Pameran Inovasi Anak Negeri ('Eye Catching') dan Ritech Expo.

Peringatan Hakteknas ke 24 juga akan diisi kegiatan ilmiah internasional baik dalam bentuk temu ilmiah, seminar, workshop maupun simposium yang dihadiri oleh perwakilan negara-negara Asia, Eropa dan Afrika. (H1-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya