Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Sambangi Jusuf Kalla, Sudirman Said Bahas Energi Terbarukan

Dero Iqbal Mahendra
21/8/2019 15:19
Sambangi Jusuf Kalla, Sudirman Said Bahas Energi Terbarukan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said(MI/Rommy Pujianto)

MANTAN Menteri ESDM, Sudirman Said, siang ini menemui Wakil Presiden, Jusuf Kalla, di Kantor Wakil Presiden di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Sudirman mengutarakan hanya bersilaturahmi sekaligus membahas terkait renewable energy (energi baru terbarukan).

"Silaturahmi aja tadi, tidak ada sesuatu yang istimewa. Tadi itu kita bicara soal renewable energy, konsern kita karena bagiamana pun kan fosil akan habis," tutur Sudirman, Rabu (21/8).

Baca juga: Ambisi Indonesia Penetrasi Pasar Afrika

Sudirman menjelaskan, saat ini di seluruh dunia tren energi yang berkembang tidak lagi berfokus kepada penggunaan energi fosil yang cenderung merusak lingkungan. Tetapi energi kedepannya mengarah kepada energi yang ramah lingkungan atau green energy.

Oleh sebab itu, ia berharap, kedepannya PLN maupun Kementerian ESDM kembali fokus kepada pembangunan renewable energy. Seperti diketahui, saat Sudirman Said menjadi Menteri ESDM ia memang cukup vokal dalam menyuarakan penggunaan green energy dalam bauran energi nasional.

Terkait hal tersebut, Sudirman juga mengapresiasi perpres mobil listrik yang dikeluarkan pemerintah. Sebab hal tersebut sekaligus mendorong penggunaan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan yang menggunakan energi fosil.

Penggunaan mobil listrik menurutnya akan memiliki dampak yang baik kepada lingkungan. Ia pun menilai ide inisiasi penggunaan mobil listrik oleh pemerintah dalam bentuk mobil dinas sebagai ide menarik. Oleh sebab itu, sektor industri perlu didorong untuk membangun infrastruktur yang memadai.

"Ya, itu ide yang baik tapi perlu infrastruktur. Jadi sesederhana tempat-tempat charging itu mesti dipersiapkan, jangan sudah dibeli mobil listrik tapi pakai mobil konvensional. Ini perlu dibicarakan dengan industri mobil atau otomatif. Ini sesuatu baik dimulai dan harus dimulai cuma memang perlu kesungguhan konsistensi dari semua pemangku kepentingan," tutur Sudirman.

Baca juga: Kendaraan untuk Touring dapat Diasuransikan dengan Syarat

Sudirman menyebutkan, Indonesia merupakan pasar yang besar dan di sisi lain memiliki berbagai insinyur hebat. Ia optimistis Indonesia mampu untuk mewujudkan hal tersebut.

"Jadi begitu dimulai, itu awal yang baik untuk terus memulai, kalau tidak dimulai. Gunakan perpres itu sebagai titik awal dorong semua pemangku kepentingan," pungkas Sudirman. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik