Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
KABUT asap (jerubu) yang menyelimuti wilayah Provinsi Riau bertambah luas. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kemarin mencatat asap menyelimuti lima daerah, yakni Kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, dan Indragiri Hilir, serta sempat mengurangi jarak pandang.
Khusus di Kota Pekanbaru jarak pandang cenderung memburuk dari pukul 05.00 WIB mencapai 4 kilometer (km), turun menjadi 2 km. Staf Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Gita di Pekanbaru mengatakan jerubu karhutla sudah menyelimuti Pekanbaru lebih dari satu minggu terakhir. Asap karhutla dari Siak, Pelalawan, dan Indragiri Hilir terbawa angin serta menyelimuti Pekanbaru.
Dari pantuan BMKG, asap membuat kondisi udara menurun dari kualitas sehat ke sedang. Meski jarak pandang menurun, kondisi asap belum mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru. Ia mengatakan Kota Dumai juga berasap dan jarak pandang turun jadi 3 km. Kondisi yang sama juga terjadi di Bengkalis, Rokan Hilir, dan Indragiri Hilir. "Daerah-daerah tersebut banyak terpantau titik panas," katanya.
BMKG menyebutkan ada 152 titik panas di Sumatra kemarin terpantau satelit. Provinsi Riau masih jadi penyumbang terbanyak dengan 75 titik panas. Titik panas di Riau paling banyak di Rokan Hilir ada 24 titik, Pelalawan 17 titik, Indragiri Hilir 15 titik, Siak 9 titik, Bengkalis 3 titik, Kepulauan Meranti 2 titik, Kampar 3 titik, dan Dumai serta Kuantan Singingi masing-masing satu titik panas.
Sebaran titik panas mendekati puncak musim kemarau tahun ini cenderung lebih merata. Tidak saja terjadi di Sumatra dan Kalimantan. Pantauan satelit Terra, Aqua, dan Suomi NPP mencatat terdapat 12 sebaran titik panas di tiga kabupaten di Provinsi Bangka Belitung, yakni Kabupaten Bangka, Bangka Selatan, dan Bangka Tengah.
Dari Kota Batu, Jawa Timur, dilaporkan operasi udara pemadaman karhutla di Gunung Arjuno dan Gunung Panderman dihentikan sementara karena cuaca berkabut. Sejauh ini tim udara tetap bersiaga sembari menunggu laporan dari petugas pemantauan darat yang masih menyisir lokasi.
Prioritas pencegahan
Presiden Joko Widodo pada Rakornas Pengendalian Karhutla 2019 di Istana Negara, Jakarta, kemarin, meminta pemerintah daerah terkait di kawasan rawan karhutla untuk memprioritaskan langkah-langkah pencegahan. "Yang paling penting, pencegahan. Jangan sampai api sudah membesar baru kita bingung," kata Jokowi saat memberikan arahan pada peserta rapat.
Presiden memerintahkan para gubernur, pangdam, dan kapolda untuk berkolaborasi dan bekerja sama dengan pemerintah pusat, panglima TNI, Kapolri, BNPB, serta Badan Restorasi Gambut untuk sigap ketika ada titik api baru. Pada kesempatan itu, Presiden juga mengingatkan akan mencopot kapolda, kapolres, Danrem, hingga Pangdam yang tak bisa mengatasi karhutla. (RF/BN/FB/Dhk/Mal/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved