Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Ancaman Gempa Besar Nyata

Dhika Kusuma Winata
04/8/2019 06:40
Ancaman Gempa Besar Nyata
Warga memeriksa rumahnya yang rusak akibat diguncang gempa di Kampung Karoya, Mandalawangi, Pandeglang, Banten.(ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

GUNCANGAN lindu di  Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, Jumat (2/8), dengan magnitudo 6,9 mengingatkan kita bahwa wilayah lepas pantai barat Sumatra hingga selatan Jawa menyimpan potensi gempa keras yang diikuti tsunami akibat gerakan lempeng dengan kekuatan besar (megathrust).

Oleh karena itu, warga di sepanjang jalur itu harus waspada dan siap siaga menghadapi gempa di atas magnitudo 7 yang tidak dapat diprediksi kapan waktunya.

Penjelasan ini dikemukakan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono, di Jakarta, kemarin.

"Energi pada zona itu bisa memicu gempa besar dan tsunami. Ancaman megathrust memang nyata, tetapi hingga kini tidak bisa diprediksikan kapan waktunya," kata Rahmat.

Menurut Rahmat, zona megathrust berjarak 200 km - 250 km di laut lepas. Tidak hanya di bagian barat Sumatra dan Selat Sunda, zona itu merambat hingga ke Bali dan utara Papua yang terdapat lempeng Indo-Australia.

"Jika kekuatannya besar dan sumber gempanya dangkal, itu tentu berpotensi tsunami. Gempa hingga kini belum dapat diprediksi kapan dan di mana. Teori bisa menjelaskan sebuah gempa utama dapat membangkitkan atau memicu aftershocks, tetapi sulit memperkirakan

gempa besar rentetannya," lanjut Rahmat.
Dalam menanggapi hal itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengemukakan pentingnya membudayakan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana.

"Pemerintah daerah harus menggerakkan warga untuk melakukan latihan dan simulasi kebencanaan secara rutin dan sampai tingkat keluarga."

Selain itu, menurut Plh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo, pihaknya pun akan membangun hutan pantai untuk mengantisipasi ancaman gempa dari lempeng aktif yang merentang 5.500 km dari Myanmar ke pantai barat Sumatra hingga selatan Jawa itu. "Hutan pantai akan melindungi bangunan dari tsunami akibat guncangan gempa."

Berdasarkan data BNPB hingga kemarin, gempa di Sumur, Banten, merusak 223 unit bangunan dengan rincian 13 rusak berat, 32 rusak sedang, dan sisanya rusak ringan (lihat grafik).

Apresiasi
Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan pemerintah sepenuhnya menangani dampak gempa yang terjadi di perairan Provinsi Banten tersebut. "Prosedurnya sudah ada."

Pada kesempatan meninjau warga di lokasi gempa, Gubernur Banten, Wahidin Halim, mengapresiasi warga yang langsung menyelamatkan diri ke tempat lebih tinggi sesuai simulasi yang disosialisasikan.

Sebanyak tujuh kecamatan, yakni Bayah, Panggarangan, Wanasalam, Sumur, Labuan, Carita, dan Anyer terdampak gempa. Dari tujuh kecamatan itu, pusat gempa berada 147 km arah barat daya Kecamatan Sumur.

Di Kabupaten Sukabumi, sejumlah rumah warga dan di 29 kecamatan mengalami kerusakan sedang karena diguncang gempa, sedangkan 3 masjid dan 2 sekolah rusak ringan. (Che/Put/WB/BB/AD/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya