Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Sukabumi mempersembahkan seminar kemerdekaan digital dengan tema 'Menjadi Insan Kreatif INDONESIA? Siapa Takut!!'. Acara ini berlangsung di Hotel MaxOne Sukabumi di Jl Siliwangi No.90, Cikole, Kota Sukabumi. Rabu (31/7).
Satia, selaku penanggung jawab seminar kemerdekaan digital ini memaparkan bahwa narasumber yang dihadirkan pada acara ini antara lain seorang praktisi marketing Baba Studio (Dian Martin) serta Admin SF & Penggiat Ciletuh, Pelabuhan Ratu, UNESCO Global Geopark (Dedi Suhendra atau Kang Dedi).
“Acara ini dihadiri oleh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Se-derajat Kota & Kabupaten Sukabumi serta peserta peserta umum yakni masyarakat Sukabumi dengan berbagai profesi,” kata Satia.
Seminar kemerdekaan digital yang dibuka oleh sambutan Ir Naba Aji Notoseputro, M Kom selaku Pengurus Yayasan BSI. Naba mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dan menyukseskan acara ini.
“Saat ini banyak aplikasi yang diunduh serta digunakan oleh masyarakat Indonesia, tetapi banyak yg dibuat oleh orang asing atau negara lain. Saatnya di usia Indonesia yang akan memasuki usia 74 tahun kita tidak lagi menjadi penonton saja tetapi negara kita bisa menciptakan aplikasi buatan kita sendiri, serta masyarakat indonesia harus mulai berhentilah mengagas hal-hal negatif di dunia maya atau medsos. Juga jangan hanya berfikir selalu menjadi konsumen,” tambah Ir Naba Aji.
Masuk ke acara inti yaitu pemaparan dari narasumber yang dimulai oleh pemaparan materi dari Kang Dedi dengan pemaparannya mengenai banyaknya potensi yang dapat dikembangkan di Kota Sukabumi dengan pemanfaatan perkembangan teknologi digital, salah satunya adalah telah mendunianya Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu. Kang Dedi juga memaparkan tentang etika dalam internet & mengelola medsos dengan baik.
“Merdeka atau bebas bukan berarti bebas tanpa batas atau mutlak, selama kebebasan yang dimiliki bersinggungan dengan kebebasan orang lain, maka disanalah aturan etika dalam penggunaan internet berlaku” tambah Kang Dedi.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Dian Martin yang menyampaikan cara mendirikan start-up serta membagikan trik dan tips menjadi pengusaha yang memanfaatkan perkembangan teknologi digital.
''Tidak perlu takut dengan tidak punya uang atau modal untuk membangun start-up, karena uang serta modal akan datang sendiri asalkan diri kita dapat memberikan manfaat untuk orang lain dan lingkungan sekitar kita,” papar Dian.
Satia pun mengatakan bahwa pemaparan materi yang disampaikan oleh dua narasumber dikemas dengan gaya yang mudah dipahami dan dimengerti oleh generasi milenial yang hadir pada acara ini. Sehingga dapat membuat suasana seminar ini terasa bersahabat dan asik.
“Semoga dengan acara ini kita semua dapat mengisi kemerdekaan negara tercinta kita dengan hal yang positif serta dapat memberi manfaat untuk generasi milenial dalam menggunakan media sosial serta meningkatkan hal positif untuk mengisi kemerdekaan di era digital,'' tutup Satia.
Lebih lanjut Satia mengatakan seminar ini digelar sebagai bentuk wujud kepedulian UBSI terhadap generasi milenial di Indonesia yang sedang menghadapi perkembangan digital saat ini. (RO/OL-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved