Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Angkat Tema Sosial, Amrus Gelar Pameran Tunggal Terakhir

MICOM
10/7/2019 19:53
Angkat Tema Sosial, Amrus Gelar Pameran Tunggal Terakhir
Pelukis Amrus Natalsya kembali akan menggelar pameran tunggal.(MI/RAMDHANI)

PELUKIS yang juga pematung kawakan Indonesia, Amrus Natalsya kembali mengadakan pameran tunggal yang bertema “Terakhir, Selamat Tinggal dan Terima Kasih”. Pameran ini merupakan hasil kerja sama dengan Taman Ismail Marzuki dan Etty Mustafa Art Collection yang bertempat  di Galeri cipta II Taman marzuki pada 14 - 23 Juli. Adapun opening ceremony pameran dilaksanakan pada Minggu (14/7) Pukul 12.00 WIB.

Menurut juru bicara Amrus, Etty Mustafa, pameran kali ini dibuat untuk terakhir kali nya oleh sang perupa beraliran revolusionary realism tersebut mengingat umurnya yang tidak lagi muda.

“Di dalam pameran ini Amrus Natalsya akan menampilkan sekitar 50 karya-karyanya yang banyak mengangkat tema sosial seperti lukisan kanvas dan lukisan pahat bertema pasar, Pecinan dan Patung Kapal Nuh,” ujar Etty.

Menurut rencana pameran itu akan dibuka langsung  oleh Gubernur DKI Anies Baswedan.

Sementara itu, salah satu kurator seni Indonesia Agus Dermawan menambahkan bahwa Amrus telah menghasilkan karya yang berciri khas pribadi. Dengan lukisannya Amrus berhasil menemukan jejak-jejak traditionalitas.

“Pameran tunggal ini adalah bukti keberadaan (eksistensi) Sanggar Bumi Tarung dalam sejarah seni rupa indonesia sejak 58 tahun yang silam, ketika pendirinya Amrus berumur 28 tahun,” ungkap Agus.

Pada kesempatan yang sama, kurator pameran Mahardika Yudha mengatakan proyek seni kehidupan masyarakat di Pecinan adalah salah satu karya Amrus Natalsya yang  dikembangkan sejak reformasi 1998. Tema itu dipilih sebagai bentuk empatinya pada situasi masyarakat indonesia ketika terjadi kerusuhan Mei 1998.

Amrus Natalsya yang lahir pada 21 Oktober 1993, di Medan, Sumatera Utara merupakan putera dari pasangan Rustam Syah Alam dan Aminah. Ia sudah menunjukkan bakat seninya sejak kecil. Pada 1954 silam ia memulai pendidikan seni di ASRI Yogyakarta. Sejak saat itu Amrus mulai menghasilkan karya berupa patung dan lukisan.

Amrus juga dikenal sering mengangkat tema sosial dan kesulitan yang dihadapi manusia sehari-hari dalam karyanya. Pada 1955, patung hasil karya pertama Amrus yang berjudul ‘Orang Buta yang Terlupakan’ dibeli oleh Presiden Soekarno ketika dipamerkan dalam "LUSTRUM Pertama Asri" di Sono Budoyo, Yogyakarta. Presiden Soekarno kemudian juga mengkoleksi karya Amrus lainnya yang berjudul "Kawan-kawanku".

Karya Amrus kemudian sering ditampilkan dalam berbagai pameran, seperti Pameran tunggal di Taman Merdeka Utara, Jakarta (1955), Pameran Lukisan di Wina, Austria (1955), dan Pameran "Konferensi Asia Afrika" di Bandung (1955).

Pada akhir 90-an, dia pernah menggemparkan dunia seni rupa Indonesia dengan karya fenomenalnya yang berjudul “Pecinan”, dalam bentuk cukil kayu, yang menjadi ciri khasnya. (*/A-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya