Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Care for Captain, Peduli Keselamatan Kerja Demi Keluarga

Syarief Oebaidillah
08/7/2019 22:15
Care for Captain, Peduli Keselamatan Kerja Demi Keluarga
Keselamatan kerja lebih utama demi keluarga(Ist)

KELUARGA merupakan sistem pendukung pertama dan utama bagi individu. Dukungan keluarga yang baik bisa menjadi sumber motivasi untuk bekerja dan berprestasi. Hari Keluarga Nasional yang diperingati 29 Juni lalu dapat menjadi momentum mengingatkan kembali akan pentingnya keluarga serta membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Berangkat dari sebuah definisi yang diambil dari kamus Webster, keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap.

Tiap anggota keluarga memiliki peranan dan saling membutuhkan serta saling ketergantungan. Kehadiran satu sama lain menjadi perekat hubungan dan memberikan energi hangat dan positif bagi kehidupan keluarga. Namun, seringkali tak semua orang dapat menikmati 'kemewahan' tersebut.

Bagi sebagian orang, momen bersama seperti itu terbilang langka dan tidak bisa dinikmati setiap saat. Salah satu penyebab ialah tuntutan pekerjaan yang memaksa seseorang berjauhan dengan anggota keluarga. Contohnya mereka yang memiliki profesi sebagai pengemudi truk yang bertugas memobilisisasi produk-produk industri hingga ke pelosok negeri.

Banyak orang mungkin tidak menyadari betapa besar perjuangan dan tantangan para pengemudi truk dan risiko yang mereka hadapi dalam menjalankan tugas sehari-hari. Kondisi jalan yang tak menentu, serta berbagai tantangan lain, seperti kemacetan, cuaca buruk yang hadir tanpa diduga.

Perjuangan tak hanya di situ, mereka juga harus merelakan untuk hidup berjauhan dengan keluarga, karena hampir sebagian besar waktu dihabiskan di jalan. Di sisi lain, keluarga di rumah seringkali dihinggapi rasa cemas memikirkan keselamatan 'sang pencari nafkah' ini.

Seperti dikisahkan Yulianto, 32, yang telah menjalani profesi pengemudi truk tangki selama 3 tahun. Meski begitu, dia mengaku senang dan bangga atas profesinya sebagai sopir truk.

"Saya bangga menyandang profesi sopir truk, karena tidak semua orang memiliki keterampilan mengendarai kendaraan besar ini. Namun tugas sebagai pengemudi truk tangki tak cuma memiliki tanggung jawab yang besar tapi juga harus rela untuk hidup berjauhan dengan keluarga. Ini semua saya lakukan demi keluarga," ungkap Yulianto, belum lama ini.

Pentingnya peran keluarga menjadi perhatian serius bagi perusahaan minyak dan gas kelas dunia, Shell. Perusahaan yang mempunyai sejarah panjang di Indonesia ini, menempatkan kesehatan, keselamatan, dan keamanan (K3) sebagai prioritas utama dalam setiap aktivitas bisnisnya.

Darwin Silalahi, Presiden Direktur and Country Chairman PT Shell Indonesia, mengutarakan, pihaknya berkomitmen dalam menempatkan K3 sebagai prioritas utama dalam menjalankan kegiatan bisnis di mana pun.

"Shell berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya dengan aman tanpa insiden yang menyebabkan kecelakaan kerja hingga kematian yang dapat merugikan karyawan, termasuk mitra kerja dan para pelanggan. Bagi Shell, kondisi kerja dan kehidupan yang baik membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, nyaman dan lebih produktif serta kualitas hidup yang lebih baik," tandas Darwin.

 

Baca juga: Uhamka Jalin Kerja Sama dengan Kampus JISU Beijing

 

Pengemudi truk tangki pembawa bahan bakar merupakan mitra Shell yang juga mendapatkan perhatian dalam hal kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja. Mereka rata-rata seorang kepala keluarga yang memiliki tanggung jawab dan harus memastikan keluarga dapat hidup dengan baik dan tercukupi.

Untuk itu sejak 2017, Shell Indonesia memulai program yang diberi nama 'Care for Captain'. Program ini merupakan bagian dari kampanye Shell global yang diberi nama 'Care for People' yang diperkenalkan pada 2016.

'Captain' adalah sebutan bagi para pengemudi truk tangki perusahaan Shell di Indonesia yang jumlahnya mencapai 70 orang. Kata 'captain' diambil dari analogi pilot pesawat terbang yang diharapkan dapat membawa seluruh penumpang tiba dengan selamat di tempat tujuan.

Hal ini juga dimaksudkan sebagai penghargaan atas peran mereka yang sangat penting dan memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan produk BBM Shell sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Seperti pilot, pekerjaan sebagai pengemudi truk tangki memiliki risiko besar. Sedikit saja kesalahan bisa menempatkan pengemudi dan lingkungan dalam potensi bahaya.

Sadar akan hal ini, semua 'captain' Shell dituntut memiliki keterampilan dan perilaku mengemudi yang baik, serta harus memastikan kondisi truk yang dikendarai dalam keadaan terbaik. Untuk mendukung ini, Shell secara konsisten memberikan pelatihan mengenai keterampilan dan melakukan audit terhadap perilaku mengemudi para pengemudi truk tangki BBM-nya.

Seorang 'captain' Shell dapat menempuh jarak mencapai rata-rata 2.000 kilometer setiap bulan. Melalui program 'Care for Captain', para ‘captain’ Shell diharapkan juga dapat menjadi duta di lingkungan mereka, dalam menyebarkan manfaat istirahat yang cukup untuk menghindari kelelahan di saat kerja, sehingga faktor human error yang seringkali menjadi penyebab kecelakaan dapat diminimalisasi dan kualitas hidup menjadi lebih baik. (RO/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik