Aplikasi Pecman Tingkatkan Produksi Jamur

BN/H-3
02/7/2019 06:00
Aplikasi Pecman Tingkatkan Produksi Jamur
Inovasi Pecman jamur.(MI/Bagus Suryo)

PROSES sterilisasi media ta­nam jamur yang lebih efisen menjadi inovasi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, untuk meningkatkan produksi jamur.

Keunggulan lain inovasi bernama Pulse Electric Sterilization for Mushroom Cultivation (Pecman) ini dapat diakses melalui telepon seluler sehingga dapat dicek petani setiap saat.

“Proses sterilisasi Pecman berlangsung dalam hitungan menit sehingga lebih efisien jika dibandingkan dengan teknik sterilisasi konvensional menggunakan pengukusan,” jelas Koordinator Tim Inovasi Muhammad Khuzain kepada Media Indonesia, kemarin.

Dalam budi daya jamur, petani harus menyiapkan media tanam yang unggul dengan sterilisasi agar produksinya optimal.

Proses sterilisasi media tanam bertujuan menghilang­kan mikroorganisme patogen, baik kapang, khamir, maupun bakteri. Umumnya petani menerapkan teknik pengukusan untuk sterilisasi.

“Cara pengukusan memerlukan waktu hingga 8 jam, yakni 2 jam pemanasan dan 6 jam sterilisasi,” ungkapnya.

Dengan Pecman, sterilisasi hanya memakan waktu 5 menit sehingga petani dapat meningkatkan kapasitas produksinya.

Pecman dilengkapi alat pe­ngontrol waktu dan tegangan input sebagai pengatur proses sterilisasi. Informasi suhu, kelembapan, dan daya dari alat akan dikirim kepada pengguna melalui aplikasi sehingga dapat dicek setiap saat.

Ke depan, Pecman akan dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan sensor dan pengaman tegangan tinggi menggunakan barcode serupa KTP-E.

“Nantinya alat ini bisa di­terapkan secara massal oleh kelompok tani dalam me­ngontrol budi daya jamur meski lokasinya tidak di satu tempat,” jelasnya.
Inovasi Pecman meraih medali emas pada ajang internasional Young Scientist International Seminar and Expo (YSIS) bidang Agriculture Science 2019 di Universitas Brawijaya, Malang, pada 24-25 Juni 2019.

Tim inovasi terdiri atas Muhammad Khuzain, I Wayan Angga Jayadiyuda, dan Dwi Uchtiyawati Rohmah dengan dosen pembimbing Eka Mau­lana. (BN/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya