Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
MENTERI Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan perluasan pemblokiran iklan rokok di internet dan media sosial membutuhkan kajian serta pembahasan lebih lanjut.
Ia pun telah meminta untuk menggelar rapat dengan Kementerian Kesehatan selaku pengampu Undang-Undang No 36 Tahun 2009 Kesehatan.
"Saya sudah minta rapat dengan Menkes karena untuk bentuk iklannya seperti apa yang melanggar, yang paling paham ialah Kemenkes sebagai regulator terkait. Tinggal menunggu dari Kemenkes," kata Rudiantara di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/6).
Hingga saat ini, Kemenkominfo menutup 114 konten daring yang memuat iklan rokok dengan menampilkan wujud rokok. Hal itu merespons permintaan Kemenkes agar Kemenkominfo menutup iklan rokok di dunia maya yang tidak sesuai kententuan perundang-undangan.
"Seratusan uniform resource locator (URL) sudah kita tutup karena sangat nyata bertentangan dengan aturan yaitu memperagakan wujud rokok. Yang menayangkan bukan serta merta produsen rokok karena url ada di kanal Youtube, Facebook dan platform lainnya yang merupakan unggahan pribadi," imbuhnya.
Baca juga: Koordinasi Larangan Iklan Rokok di Internet Diperkuat
Menurut Rudiantara, pihaknya membutuhkan pembahasan lebih lanjut dengan Kemenkes untuk menyisir regulasi bentuk-bentuk iklan rokok yang melanggar aturan di ranah daring.
"Yang paling tahu menginterpretasikan regulasinya itu Kemenkes," ujarnya.
Iklan niaga produk tembakau diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012. Pengendalian iklan dilakukan pada media cetak, media penyiaran, media teknologi informasi dan media luar ruang.
Iklan rokok wajib antara lain mencantumkan penandaan tulisan 18+, tidak memperagakan atau menampilkan wujud rokok, tidak menggambarkan atau menyarankan merokok memberikan manfaat bagi kesehatan, tidak merangsang atau menyarankan orang untuk merokok, serta tidak ditujukan terhadap anak, remaja dan wanita hamil.
Sebelumnya, dalam surat yang ditujukan kepada Menkominfo pada 10 Juni 2019, Menkes Nila F Moeloek meminta Kemenkominfo memblokir iklan rokok di internet untuk menurunkan prevalensi merokok khususnya pada anak-anak dan remaja.
Menkes menjelaskan hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi perokok anak dan remaja usia 10-18 tahun dari 7,2% pada 2013, menjadi 9,1% pada 2018. Hal itu terjadi ditengarai lantaran tingginya paparan iklan rokok di berbagai media termasuk media teknologi infomasi.(OL-5)
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk.
Sebanyak 103 lokasi Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi proyek percontohan untuk kehadiran klinik dan apotek desa.
DIREKTUR Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta di dunia pada 2023.
Shopee resmi merilis iklan terbaru kampanye “Lebih Hemat Lebih Cepat” yang tawarkan Garansi Harga Terbaik dan layanan Besok Pasti Sampai.
Industri periklanan sangat bergantung pada belanja iklan dari pengiklan besar, dan selama bertahun-tahun, produk rokok termasuk dalam daftar sepuluh besar penyumbang pendapatan terbesar.
Regulasi ini dinilai berpotensi memperburuk kondisi ekonomi nasional, terutama di sektor pertanian dan industri padat karya.
Di antara iklan yang diidentifikasi juga terdapat seruan untuk pembongkaran rumah, sekolah, dan taman bermain Palestina, serta seruan penggalangan dana untuk unit militer Israel.
Karena keindahan Indonesia Timur, Irwan yakin, wilayah Indonesia Timur pasti bisa menggantungkan hidupnya pada pariwisata
Sebuah penelitian oleh Nielsen menemukan bahwa 74% responden memperhatikan iklan saat berada di transportasi umum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved