Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan badai angin matahari yang diprediksi akan sampai ke Bumi dalam waktu dekat, tidak berdampak langsung bagi wilayah Indonesia.
"Badai angin matahari memang diprediksikan terjadi pertengahan bulan Maret ini. Namun pengaruhnya ke cuaca belum tentu ada atau mungkin tidak signifikan," kata Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Siswanto, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (14/3).
Badai matahari atau yang juga dikenal sebagai badai geomagnetik diperkirakan akan sampai ke Bumi pada Jumat (15/3). Badai tersebut terjadi akibat lubang korona di sekitar ekuator matahari yang bisa melepaskan gelombang magnetik. Diperkirakan badai geomagnetik yang akan sampai ke Bumi terjadi pada skala kecil yakni G1.
"Dampaknya kemungkinan akan ada peningkatan aktivitas aurora di kutub utara atau selatan yang disebabkan pengaruh pertukaran dan interaksi partikel atmosfer Bumi daerah kutub dengan aktifitas badai magnetik tersebut," imbuh Siswanto.
Baca juga: Badai Matahari Mengancam Bumi
Menurut laporan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), badai matahari diperkirakan tidak akan berdampak besar mengganggu sistem navigasi dan satelit.
"Dampaknya tidak signifikan karena itu hanya aliran angin matahari dari lubang korona yang tidak terlalu besar. Kelas G1 itu minor sifatnya," jelas Kepala Lapan Thomas Djamaluddin.
Berdasarkan data Space Weather Information and Forecast Service Lapan, kondisi navigasi masih normal dalam 24 jam terakhir. Probabilitas kesalahan penentuan posisi navigasi dalam 24 jam ke depan diprediksikan dalam kondisi terganggu skala ringan.
Untuk potensi gangguan satelit, kondisinya diprediksikan masih aman. Berdasarkan prakiraan aktivitas matahari, fluks proton energi tinggi diprediksikan dalam kondisi tenang untuk 24 jam mendatang.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved