Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
MENTERI Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyalurkan bantuan sosial (bansos) program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan nontunai (BPNT) tahap I tahun 2019 saat kunjungan kerja di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kemarin.
Total bantuan sosial PKH dan BPNT tahap I 2019 untuk Kabupaten Lumajang bernilai lebih dari Rp64,2 miliar. Penyerahan bantuan dilakukan di GOR Wira Bhakti Lumajang dan dihadiri Bupati Lumajang Thoriqul Haq, anggota BPK Achsanul Qosasi, dan anggota Komisi XI DPR Muhammad Nur Purnamasidi.
Pada kesempatan itu, Mensos mengatakan bahwa Kementerian Sosial sangat fokus pada upaya graduasi mandiri keluarga penerima manfaat (KPM) PKH. Graduasi mandiri artinya penerima manfaat atau KPM PKH sudah bisa lepas dari program bansos yang selama ini diberikan pemerintah karena telah mandiri secara ekonomi. "Jumlah KPM PKH yang telah graduasi mandiri meningkat dari tahun ke tahun," kata Mensos.
Pada 2017 jumlah KPM sejahtera mandiri sebanyak 230.351 keluarga atau 2,3% dari total KPM. Pada 2018 jumlahnya 621.789 keluarga atau 6,21% dari total KPM.
Mensos menambahkan, pemerintah terus meningkatkan jumlah anggaran untuk PKH dari Rp19 triliun menjadi Rp23 triliun. Tujuannya untuk mempercepat penurunan jumlah orang miskin.
"PKH ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat penerima manfaat untuk kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi agar masyarakat sejahtera," kata Mensos di depan ratusan penerima PKH.
Pada kesempatan itu, Mensos juga berdialog dengan para penerima PKH yang mayoritas diwakili para ibu rumah tangga. "Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para pendamping PKH di daerah-daerah karena para pendamping ini berkontribusi menurunkan angka kemiskinan di daerah," tambahnya.
Baca Juga : Presiden Pantau Langsung Penyaluran Bansos
Kepala Biro Humas Kemensos Sonny W Manalu menyatakan, PKH dan BPNT sebagai program prioritas nasional terbukti efektif mengurangi angka kemiskinan.
"Kita berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi satu digit sejak Maret 2018 sebesar 9,82% dan pada September 2018 turun kembali menjadi 9,66%. Ini merupakan pertama kali dan terendah dalam sejarah," kata Sonny. (Nda/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved