Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

KAI Lakukan Pengawasan dan Pengamanan Selama Lebaran 2019

M Ilham Ramadhan Avisena
24/2/2019 19:30
KAI Lakukan Pengawasan dan Pengamanan Selama Lebaran 2019
Pemudik yang akan menaiki kereta Kerta Jaya tujuan Surabaya Pasar Turi menunggu kereta di stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (3/7).(Ilustrasi -- MI/RAMDANI)

PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan melakukan pengawasan pintu perlintasan kereta yang rawan dan melakukan pengamanan bersama dengan TNI dan Polri selama arus Lebaran 2019 mendatang.

Pengawasan tersebut dilakukan guna menciptakan kenyamanan penumpang kereta api dan pengendara lain yang melintasi pintu perlintasan kereta.

"Pintu perlintasan yang akan diawasi itu sekitar 525 sampai 600. Nanti pintu perlintasan yang rawan akan dijaga penjaga pintu perlintasan ekstra," ujar Direktur Operasi PT KAI Slamet Suseno Priyanto dalam konferensi pers sosialisasi penjualan H-90 tiket kereta Lebaran 2019 di Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (24/2).

KAI, kata Slamet, akan mengerahkan sekitar 11.000 untuk pengamanan selama Lebaran 2019 mendatang.

"Dibantu TNI dan Polri dengan K9 itu sekitar 1.556 personel. Polsuska (polisi khusus kereta api) kita 1.654. Security itu sekitar 7.900," ungkap Slamet.

Pengamanan tersebut, menurutnya, akan dilakukan mulai 10 sampai 15 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri hingga arus balik selesai. KAI juga akan menyiapkan alat pendukung sebagai penunjang keamanan perjalanan kereta.

Baca juga: Tiket Kereta untuk Mudik Lebaran Sudah Bisa Dipesan Besok

"Biasanya akan dilakukan H-10 atau H-15 untuk menjaga titik-titik rawan, kami akan meluncurkan penjaga rawan daerah ekstra. Biasanya itu akan mulai jalan H-10. Kemudian material atau alat alat berat itu sudah di posisinya sesuai dengan yang ditentukan. Itu H-10 sudah stand by semua, termasuk jenset cadangan itu sudah di posisi rawan semua," tambah Slamet.

Sementara itu, Direktur Utama PT (KAI) Edi Sukmoro menyatakan akan melakukan inspeksi terkait dengan jalur kereta api yang rawan longsor, banjir, dan ambles.

"Kita akan mengadakan yang namanya inspeksi, baik direksi maupun komisaris melakukan inspeksi. Rencananya akhir Maret ya, kita akan mengecek baik titik rawan maupun kesiapan dari stasiun yang akan dilalui, stasiun singgah," terang Edi.

Edi menyatakan tidak akan ragu untuk mengerahkan personelnya menjaga titik titik yang rawan tersebut. Menurutnya, perlintasan yang kerap terjadi longsor dan ambles berada di jalur selatan sedangkan di jalur utara sering terjadi banjir.

"Untuk penjagaan keamanan, kalau memang titik longsor itu dibutuhkan ditongkrongin atau ditunggui sama petugas, maka petugas kita lepas di situ. Sehingga keamanan perjalanan kereta apinya menjadi terjamin. Utamanya jalur selatan, paling rawan untuk longsor maupun anjlok sementara jalur utara itu biasanya banjir," jelas Edi.

Sementara soal tarif KAI, kata Edi, akan mengikuti aturan TBA (tarif batas atas) yang dikeluarkan pemerintah untuk kereta non-PSO (public service obligation). Sedangkan untuk kereta PSO tarifnya akan tetap sama seperti biasa atau tidak mengalami penaikan.

"Harga itu kalau bukan PSO, itu diatur oleh pemerintah, kalau dia PSO maka angkanya tidak akan berubah," kata dia

Tarif yang dikenai untuk kereta non-PSO tidak sama. Besarannya ditentukan rute yang diambil dan berdasarkan kebijakan pemerintah. Diketahui PSO merupakan kereta yang mendapatkan subsidi dari kebijakan pemerintah. Kereta PSO sendiri biasanya dimanfaatkan pada kelas ekonomi.

Sebelumnya, PT KAI mengumumkan pemesanan tiket untuk Lebaran 2019 sudah bisa dilakukan mulai 25 Februari. Dalam hal ini KAI mengimbau calon penumpang untuk memesan dan membeli tiket hanya di situs resmi KAI atau mitra resmi KAI. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya