Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Kreatif, Muda, dan Sukses

Tosiani
24/1/2019 09:20
Kreatif, Muda, dan Sukses
MUDA: Founder & Director of What’s Up Ayu Zulia Shafi ra (tengah) dan Direktur Utama Bara Performa Indonesia Fajar Prabowo (kanan) saat menjadi narasumber di acara talk show bertajuk Ide Gila Pengusaha Muda di Gedung Media Group, Kedoya, Jakarta, Rabu (23/(MI/PERMANA)

MUDA dan sukses berbisnis tentunya menjadi idaman generasi milenial. Namun, butuh kegigihan, mental, dan tekad yang kuat, pantang menyerah, belajar mengatasi masalah, dan riset. Tidak semata mengikuti tren dan semangat di awal usaha.

"Kalau gagal, itu seleksi alam. Di angkatan saya juga ada 12 orang yang merintis usaha waktu itu, tapi sampai sekarang hanya saya yang berhasil. Satu teman saya usahanya masih maju-mundur. 10 orang lainnya kembali bekerja karena gagal berbisnis," ungkap Ayu Zulia Shafira, Founder What's Up Cafe dalam talk show Festival Kopi Nusantara Media Indonesia 2019, Rabu (23/1).

Selain Ayu, talk show dengan tema Ide gila pengusaha muda juga menghadirkan pengusaha muda Fajar Prabowo, Founder of Bara Group, dipandu Wartawan Media Indonesia Thalatie K Yani.

Meski sukses menjalankan bisnisnya, bukan tanpa kendala. Fajar yang menghabiskan seluruh tabungan dan pesangonnya untuk bisnis kuliner ini sempat khawatir tidak bisa bayar karyawannya di bulan pertama.

"Saya sempat deg-degan sehingga saya dan partner menjual mobil untuk menambah modal dan membayar gaji karyawan," kata Fajar.

Sementara itu, Ayu sempat kesulitan dalam manajemen usaha dan mengelola sumber daya manusia (SDM). Ia memerlukan tenaga sebagai perwakilan yang dapat membantunya mengelola tenaga kerja dan pengawasan cabang.

Belum lagi tantangan dari haters melalui media sosial sehingga mereka dituntut untuk berinovasi dan aktif mengikuti tren di media sosial sehingga bisa menarik generasi milenial. Apalagi, mereka lebih banyak menggunakan selebgram dan bloger dalam promosi mereka.

Ayu memulai bisnis What's Up Cafe sekitar 2015, sambil mengerjakan skripsi di jurusan IT. Modal sebesar Rp400 juta dari orangtuanya berhasil dikembalikan dalam waktu enam bulan.

Sesuai dengan tagline yang diusungnya, the next level Indomie, kafe milik Ayu menghadirkan mi instan dalam beragam varian bumbu, seperti indomie blackpaper, indomie karbonara, dan indomie oseng pedas.

"Saya pilih Indomie karena makanan instan ini digemari semua kalangan, tak terkecuali milenial. Karena alasan kesehatan, saya hanya menggunakan mi dari produk Indomie. Untuk bumbunya kami buat sendiri dengan variasi bahan-bahan pedas, keju, dan seafood," tutur Ayu.

Sementara itu, Fajar yang baru tujuh bulan memulai usaha ini fokus pada daging asap dan seafood. Pria berusia 35 tahun ini tidak semata mengusung makanan murah dalam porsi besar, tapi juga kesegaran seafood.

"Potensi seafood di Indonesia itu besar. Ternyata harga kepiting di nelayan masih murah. Resto yang jual kepiting mahal itu karena ambil margin keuntungannya tinggi," kata pria yang mengambil margin 15%-20% itu. (Tosiani/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik