Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Produk Kopi-Rempah Hadir di Festival Kopi Nusantara

Tosiani
23/1/2019 13:49
Produk Kopi-Rempah Hadir di Festival Kopi Nusantara
(MI/Tosiani )

PELUANG bisnis kopi menjanjikan banyak keuntungan. Pasalnya, hampir semua bagian kopi dapat dimanfaatkan, diolah menjadi produk, dan dijual sebagai varian kopi.

Salah satu produsen varian kopi dari Jakarta, Gandasari Coffee berkesempatan memamerkan produk mereka pada Festival Kopi Nusantara 2019 Media Indonesia 22-25 Januari ini.

Sejumlah produk varian kopi dari Gandasari Coffee yang dipajang di festival antara lain parfum mobil dari essence kopi, cocktail dari kulit ceri kopi, scrub dari kopi robusta, dan masker wajah. Produk andalan mereka adalah Kopinang, produk kopi rempah yang berkhasiat meningkatkan stamina pria dan wanita.

Eni Wartuti, 37, founder Gandasari Coffee mengaku memulai bisnisnya sejak 2016. Ketika itu, ia yang pemerhati rempah-rempah, melihat peluang bagus dengan membuat produk kopi yang berbeda. Caranya dengan mencampur kopi dengan bahan rempah.

"Saya melihat ada peluang bisnis. Awalnya cuma concern dengan rempah-rempah. Sesuatu yang hampir punah coba saya adakan lagi, mix dengan kopi. Saya pakai tradisional agar budaya Indonesia dilestarikan," tutur Eni di sela Festival Kopi Nusantara Media Indonesia, Rabu (23/1).

Baca juga: Semarak Industri Kopi Kreatif di Indonesia

Pada 2016 itu, Eni mulai menjual bubuk kopi herbal. Yakni mix kopi robusta dan arabika dipadu dengan jinten hitam dan pinang muda. Campuran itu berkhasiat meningkatkan stamina pria dan wanita. Produk kopi dengan brand Kopinang ini sempat dipamerkan dan dijual ke Aljazair, Maroko, dan Arab Saudi.

"Responnya cukup bagus di pameran. Tapi untuk pengiriman ke luar negeri, saat ini masih terkendala perizinan, masih proses mengurus label halal," tutur Eni.

Kopinang dijual Rp4.500 per sachet kecil isi 12 gram. Kopi herbal ini banyak dijual di agen-agen herbal di Indonesia. Tiap satu kilogram kopinang terdiri daru 25 gram pinang muda, 20 gram jinten hitam, dan sisanya kopi arabika dan robusta.

Eni juga mengolah kulit kopi menjadi cocktail yang dijual dengan harga Rp45 ribu per 30 kantong celup. Serta produk green kopi dijual Rp75 ribu per 20 kantong celup. Tiap celup berisi 5 gram. Parfum kopi ia jual Rp55 ribu per botol kecil.

Belakangan Eni berupaya mengembangkan bisnisnya dengan membuat berbagai varian kopi. Antara lain masker wajah dan scrub badan dari kopi dicampur bahan lain seperti mint, susu, rosemary.

Tiap varian telah melalui uji coba selama tiga bulan. Produk varian ini baru di-launching sekitar sepekan terakhir.

"Kopi minum biasa kan sudah banyak, saya coba varian kopi lain, dengan memanfaatkan rempah yang banyak di Indonesia," pungkas Eni. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik