Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Badan Otorita Genjot Peluang Pengembangan Pariwisata

Satria Sakti
10/1/2016 00:00
Badan Otorita Genjot Peluang Pengembangan Pariwisata
(MI/PANCA SYURKANI)
Wacana pembentukan Badan Otorita Pariwisata yang digagas Menteri Pariwisata Arief Yahya kian bergulir. Pengamat Kelautan dan Ekonomi Pariwisata, Arif Satria, menilai badan tersebut bisa memecahkan kebekuan perkembangan pariwisata di daerah.

Menurut Arif, ia mendukung penuh pembentukan badan otorita pariwisata untuk menggenjot kemajuan dunia pariwisata berbagai destinasi terpilih tersebut.
Sebelumnya, ia sempat mengira bahwa pembentukan badan tersebut tidak didasari kepentingan kawasan destinasi.

“Bila dasarnya tidak atas kepentingan kawasan destinasi, badan tersebut memang bisa tumpang tindih (overlapp) dengan keberadaan Kemenpar. Tetapi bila konsennya kepada kawasan destinasi, badan itu saya yakini akan membuat akselesari luar biasa terhadap perkembangan pariwisata kawasan,” kata Arif yang juga Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut.

Menurut Arif, yang seringkali menjadi persoalan dalam pengembangan pariwisata tak jarang memang mesin birokrasi yang ibaratnya bukan bermesin ferary, melainkan bermesin truk kuno. Karena itu, kata dia, kemacetan proses pengembangan itu berada pada infrastruktur di destinasi wisata yang tak jarang memprihatinkan. “Dengan badan ini, seharusnya semua hal itu bisa dibereskan secepat mungkin. Asalkan badan ini komit untuk tetap fokus destinasi dan memprioritaskan infrastruktur,” kata Arif.

Arif sendiri yakin, badan tersebut akan bisa menjadi katalisator pengembangan destinasi wisata di berbagai daerah di Indonesia. Hal lain yang diwanti-wanti Arif, seyogyanya badan itu memprioritaskan kawasan destinasi wisata yang berada di daerah-daerah yang birokrasinya dinilai kurang memiliki kemampuan untuk mengembangkan destinasi wisata dengan cepat.

“Kalau boleh usul, dua kawasan mungkin harus diprioritaskan ditangani badan ini, yakni Raja Ampat dan Komodo. Kalau dikembangkan sungguh-sungguh dan sitematis, Raja Ampat punya peluang besar mengungguli Maladewa (Maldives), ” kata dia.

Sebelumnya, pada saat  'Rakor Tindak Lanjut Badan Otorita Pengelolaan Kawasan Pariwisata Danau Toba' di Toba Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (9/1) lalu,  Menpar Arief Yahya menjelaskan betapa pentingnya Badan Otorita Pariwisata untuk pariwisata Indonesia. Dia mencontohkan kasus kawasan wisata Danau Toba yang dikelola tujuh kabupaten di sekeliling danau terbesar Indonesia itu. "Bayangkan, satu perusahaan punya tujuh CEO, itu nggak bisa jalan perusahannya," ujar Menpar Arief Yahya.

Badan Otorita Pariwisata sendiri adalah satu badan yang dibentuk Kemenpar, yang berisikan para ahli, pemda dan pemerintah pusat. Badan Otorita Pariwisata inilah yang nantinya memutuskan hal-hal strategis di kawasan pariwisata tersebut. Hal itu dilakukan agar segala urusan pariwisata bisa diselesaikan dengan cepat dan mudah lewat satu pintu.  “Badan Otorita Pariwisata pun nanti kita serahkan dan harus melalui persetujuan Presiden Jokowi. Ke depan, ada 10 destinasi unggulan yang sedang disiapkan badan otoritanya," ujar Menpar saat itu.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya