Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ketua KNKT: Agustus, Investigasi Lion PK-LQP Rampung

Cahya Mulyana
21/1/2019 19:13
Ketua KNKT: Agustus, Investigasi Lion PK-LQP Rampung
(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

KETUA Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan rekaman percakapan pilot dan copilot Lion dengan nomor lambung PK-LQP yang tersimpan dalam cockpit voice recorder (CVR) sudah mulai ditranskip. Tim akan menganalisa percakapan dua orang di rekaman paling awal pesawat naas yang jatuh di perairan wilayah Karawang, Jawa Barat ini termasuk dengan menara pengawas dan menggabungkan dengan data-data lain supaya utuh mendapatkan penyebab kecelakaan.

"CVR sudah selesai mengunduh dan dilanjutkan proses transkrip dan kurang dari setahun lah kita akan mempercepat menuntaskan investigasi ini, kalau bisa besok, ya besok, kalau bisa bulan depan, ya bulan depan. Mudah-mudahan Agustus 2019 kita harapkan selesai," paparnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (21/1).

Baca juga: KNKT Mulai Proses Pengungkapan CVR Lion Air PK-LQP

Menurut dia, proses transkrip akan membutuhkan waktu beberapa hari tergantung pada kejelasan suara dari CVR. Nantinya, yang akan dimasukan dalam laporan final investigasi hanya percakapan yang menyangkut dengan kecelakaan, sisanya tidak. "Kita akan melaporkan hanya yang terkait kecelakaan, yang lainnya tidak seperti habis makan sate di Sabang sebelum terbang itu tidak kita laporkan," terangnya.

Ia menjelaskan, CVR sudah dibersihkan dan diunduh isi rekaman yang menyangkut komunikasi pilot, copilot dengan menara pengawas. Suaranya masih sangat baik meskipun sudah terendam beberapa puluh hari karena batas toleransi didalam air untuk CVR bisa sampai 120 hari.

Soerjanto menjelaskan durasi rekaman perakapan dari CVR hanya 2 jam kebelakang dari detik terjadi keelakaan. Hanya terdapat beberapa potongan suara yang kurang jelas dan harus didengarkan berulang kali untuk mendapatkan hasil transkrip yang baik.

Sambil menyelesaikan proses transkrip dan menganalisa percakapannya, kata dia, KNKT akan menggabungkan informasi CVR dengan data yang telah ada sebelumnya. Setelah itu kemudian masuk tahap analisa lebih lanjut termasuk mengkonfirmasi seluruh data termasuk dengan pihak pabrikan pembuat pesawat, dalam hal ini Boeing.

"Kita akan dibantu oleh KNKTnya Amerika atau National Transportation Safety Comitte (NTSC) termasuk juga Boeing untuk menyelesaikan investigasi ini,"pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya