Dugaan Malapraktek, Allya Tertarik dengan Promosi Klinik Chiropractic
Golda Eksa
10/1/2016 00:00
(Ilustrasi)
KEMATIAN Allya Siska Nadya, 33, yang diduga menjadi korban malapraktek pascamenjalani terapi perbaikan tulang di Klinik Chiropractic First di Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan, masih menyisakan duka bagi keluarga.
Petaka yang menimpa putri bungsu mantan Wakil Direktur Komunikasi PT PLN (Persero) Alfian Helmy Hasjim itu sejatinya dapat dicegah apabila rencana untuk menjalani perawatan di lokasi tersebut tidak diputuskan dengan tergesa.
Rosita P Radjah selaku kuasa hukum keluarga korban, menuturkan dua hari sebelum ajal menjemput, Allya mengunjungi Mal Pondok Indah untuk sekedar melihat promosi yang ditawarkan pihak klinik. Allya pun langsung berkonsultasi perihal sakit di punggung kiri belakangnya.
Saat itu, korban yang ditemani ibunya langsung berkonsultasi dengan dokter Randall Cafferty, praktisi chiropractic asal AS, dan kemudian disarankan untuk segera menjalani pengobatan alternatif.
"Allya ingin memperbaiki tulang belakangnya sebelum melanjutkan studi ke Paris. Kemudian sehari setelah berkonsultasi dan membayar biaya Rp17 juta, Randall mengatakan agar terapi dilakukan dua kali dalam sehari," terang Rosita.
Malam hari, setelah menjalani terapi, Allya malah mengerang kesakitan. Melihat kondisi demikian, keluarga pun panik dan bergegas membawa korban ke IGD RS Pondok Indah. Allya menghembuskan nafas terakhir pukul 06.15 WIB, Jumat.
"Kemudian keluarga mendatangi tempat terapi karena ada kejanggalan. Kok seperti ini, sepertinya klinik tidak berijin. Kalau tak ada ijin maka SDM-nya juga tak berijin apalagi orang asing. Ternyata apa yang ditakutkan justru terjadi," tandasnya.(Q-1)