PENGURUS Besar IDI sekaligus genekolog dokter Ulul Albab mengatakan meningkatnya noncommunicable diseae atau penyakit tidak menular sekarang menjadi momok. Alasannya, perubahan gaya hidup memang meningkatkan beberapa risiko penyakit.
"Beberapa penyakit metabolik atau tidak menular erat kaitannya dengan bagaimana pola hidup kita yang lalu, mungkin 10 atau 20 tahun lalu. Pola makan, olahraga, istirahat. Dan sekarang PTM meningkat prevalensinya dibanding dengan penyakit infeksi lainnya," ujarnya saat dihubungi, Rabu (6/1).
Pada pola makan yang dahulu dikenal dengan empat sehat lima sempurna, kini penggunaan lebih tepat digunakan pada pola gizi seimbang. Sayangnya, lanjut Ulul, mayoritas masyarakat tidak menerapkan pola gizi seimbang ini.
"Sekarang mulai sejak kecil anak-anak terbiasa diajarkan secara gampang meraih makanan cepat saji. Otomatis jauh dari konsep gizi seimbang. Karena pola asuh yang kurang tepat dari dia kecil dan remaja, tidak heran ke depan timbul penyakit tidak menular, seperti kenaikan kadar gula, kolesterol, risiko terserang jantung koroner dan penyumbatan pembuluh darah," ujarnya.
Akibatnya biaya pengobatan di rumah sakit pun meningkat. Padahal penerapan gizi seimbang sederhana, dengan baku normal 40% karbohidrat, 30% protein, 30% lemak. Jumlah tersebut kemudian disesuaikan dengan kebutuhan.
"Seimbang dalam hal ini tidak bisa disamaratakan, penentuan kebutuhan asupan kalori, protein, dan lemak per hari pada seseorang ditentukan berdasarkan usia dan berat badannya," tukas Ulul.(Q-1)