Ekonom UGM Itu Telah Berpulang

Ardi Teristi Hardi
17/1/2019 16:45
Ekonom UGM Itu Telah Berpulang
(Ist)

EKONOM Universitas Gadjah Mada, A Tony Prasetiantono meninggal dunia di  Jakarta Rabu (16/1), pukul 23.30 WIB. Jenazah rencananya dibawa ke Yogyakarta pada hari Kamis (17/1) sore ke rumah duka di perumahan Merapi View.

Selanjutnya proses pemakaman dilangsungkan pada hari Jumat di makam keluarga UGM di Sawitsari, Condongcatur, Sleman.

Selain sebagai pengajar di FEB UGM, Tony sebelumnya adalah Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik di UGM sejak 2009. Pria kelahiran Muntilan ini, juga telah menjadi Dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis di Gadjah Mada Universitas Sejak 1986.

Semasa menjadi pengajar, Tony dikenal sebagai pengamat ekonomi andal. Ia selalu menjadi narasumber media cetak dan elektronik dalam mengulas berbagai isu ekonomi nasional dan menganalisis soal perkembangan ekonomi dunia. Tidak jarang ia juga diminta menulis kolom opini di media nasional dan lokal.

Selain dikenal sebagai pengajar, Tony juga masih menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank Permata Tbk. Sejak 2011. Sebelumnya Tony Prasetiantono adalah Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005.

 

Baca juga: Tony Prasetiantono akan Dimakamkan di Sleman, Jumat (18/1)

 

Di kegiatan riset di kampus, Jabatannya sebagai Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM; Faculty Member Bank Indonesia Institute, Toni  banyak menuangkan tulisannya soal ekonomi. 

Sebelum meninggal, Tony masih  sempat menuangkan tulisan analisis ekonominya yang berjudul Masih Ada Ruang di salah satu media cetak nasional, 8 januari lalu.

Dalam tulisan tersebut, Tony berpendapat, tidak satu pun di antara kita yang tidak menyadari, bahwa perekonomian 2019 masih akan tetap sulit. Jalan masih terjal. Ibarat lorong gelap, banyak hal yang tetap belum ketahuan ujungnya. 

Perekonomian global masih dicekam ketidakpastian. Perang dagang  AS-Tiongkok belum reda; suku bunga AS masih berpotensi naik; harga minyak dunia belum stabil. Namun, apakah semua ini akan berujung pada pesimisme perekonomian Indonesia? Saya rasa tidak. Masih ada ruang bagi kita untuk  bergerak.

"Setiap tulisan dan komentar ulasan ekonominya selalu disampaikan secara gamblang dan sederhana sehingga mudah dimengerti bagi orang awam," tutur Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol UGM  Iva Ariani, melalui siaran pers.

Bukan hanya sibuk dengan bahasan soal ekonomi, di kampus Tony juga memiliki selera seni yang kuat. Ia merupakan salah satu promotor kegiatan konser musik Jazz UGM dalam beberapa tahun terakhir. 

Kegiatan musik jazz di UGM seolah tidak bisa terlaksana tanpa camputangan tangan dingin Toni yang  mampu menghadirkan musisi jazz nasional dan internasional.

Dalam sebuah kesempatan, musisi jazz kenamaan Fariz RM pernah melontarkan ia sudah lama mengimpikan untuk bisa diundang Tony agar bisa tampil di musik Jazz UGM hingga akhirnya bisa kesampaian juga. 

Di konser musik jazz ala kampus ini, Toni mampu mengundang musisi jazz dunia untuk hadir di Yogyakarta dengan tampil bareng musisi muda dari tanah air.

Kini, Tony telah berpulang. Tahun ini kegiatan UGM Jazz tidak lagi digawangi oleh Tony. Bahkan sudah tidak ada lagi analisis tajam soal ekonomi yang dilontarkannya dimana ulasannya selalu ditunggu dan memberikan pencerahan bagi masyarakat dan rujukan pemerintah.

"Semoga apa yang dilakukan Toni semasa hidupnya bisa dicontoh oleh ekonom muda Indonesia. Selamat Jalan Mas Tony," pungkas Iva. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya